Jakarta (ANTARA News) - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Rieke Diah Pitaloka mengungkap alasan partai memilih mendeklarasikan penetapan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Gedung Joang 45, Menteng Raya, Jakarta Pusat, pada Senin.

Usai deklarasi dia mengatakan partai memilih Gedung Joang 45 karena ingin acara deklarasi itu berlangsung sederhana untuk menunjukkan kesederhanaan kedua calon pemimpin yang mereka usung.

Dan acara deklarasi itu memang terlihat sederhana. Gedung Joang, yang pada masa penjajahan Belanda merupakan hotel milik keluarga Schomper, tidak dihias dekorasi mewah. Tenda megah juga tidak ada.

Panggung tempat pendeklarasian Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung oleh PDIP, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Hanura hanya berupa papan berlapis karpet merah dengan bendera empat partai mengapit Sang Saka Merah-Putih sebagai latar belakang.

Jokowi-Jusuf Kalla juga hanya mengenakan kemeja putih lengan panjang yang digulung pada ujungnya. Kedatangan mereka disambut kerumunan massa pendukung Jokowi dan awak media dari dalam dan luar negeri.

"Sebagai kader partai, saya senang dengan cara pelaksanaan deklarasi yang sederhana, simpel dan tanpa ada pemborosan biaya. Tapi Alhamdulillah malah dihadiri bukan hanya dari perwakilan parpol tapi juga inisiatif para relawan di seluruh Indonesia," kata Rieke.

Selain itu, Rieke mengatakan, Gedung Joang dipilih sebagai tempat deklarasi karena alasan sejarah. Menurut dia, gedung itu merupakan tempat pendidikan politik, yang sejak tahun 1942 menyaksikan pendidikan politik muda mudi bangsa.

"Ini juga merupakan tempat pendidikan kader perjuangan. Jadi kalau pasangan Jokowi-JK menang, itu harus menjadi kemenangan rakyat dan bangsa Indonesia," katanya.

"Mereka sudah berkomitmen untuk tidak mementingkan kepentingan pribadi dan keluarga tapi untuk kepentingan Indonesia yang ber-Trisakti," kata Rieke, yang sempat menyanyikan lagu "Pancasila Rumah Kita" bersama Nico Siahaan dan Edo Kondologit di awal deklarasi.

Usai deklarasi, Jokowi-Jusuf Kalla diarak barisan pesepeda dari berbagai komunitas pecinta sepeda onthel menuju kantor Komisi Pemilihan Umum untuk mendaftarkan diri menjadi calon presiden dan calon wakil presiden peserta Pemilu 2014.