Mataram (ANTARA) - PT Air Minum Giri Menang Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mendistribusikan air bersih ke 362 titik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim kemarau sekaligus antisipasi kekeringan.

Plt Direktur Utama (Dirut) PT Air Minum (PTAM) Giri Menang Aini Kurniati, di Mataram, Sabtu, mengatakan sebanyak 362 titik lokasi yang menjadi sasaran pada dua wilayah kerja perusahaan daerah air minum ini yakni wilayah Kabupaten Lombok Barat dan Kota Mataram.

"Dari 362 lokasi pendistribusian air bersih itu, sebagian besar berada di wilayah Kabupaten Lombok Barat, sedangkan Kota Mataram sejauh ini baru dua lokasi," katanya.

Untuk dua lokasi di Kota Mataram itu berada di wilayah Gegutu Kecamatan Selaparang, dan Babakan Kecamatan Sandubaya dengan menyasar kawasan perumahan dan warga sekitar.

Sementara untuk di Kabupaten Lombok Barat antara lain di wilayah Lombok Barat bagian utara seperti di Batulayar, dan di wilayah Lombok Barat bagian selatan.

Baca juga: Polisi salurkan bantuan air bersih kepada masyarakat di Lombok Tengah

Berdasarkan data, lanjutnya, total air bersih yang didistribusikan ke 362 titik selama bulan Agustus 2024, sebanyak 1.772.000 liter.

Jumlah itu terbagi dua untuk proses pendistribusian dengan rincian 1.602.000 liter menggunakan sistem injeksi dan 170.000 liter dengan dropping.

"Sementara untuk bulan September ini masih tetap berlanjut tapi datanya masih diproses. Rata-rata sehari kami menyasar 10 lokasi dengan menggunakan mobil tangki berkapasitas 4.000-5.000 liter per unit," katanya.

Menurutnya, dalam pendistribusian air bersih ke wilayah-wilayah yang berpotensi kekeringan itu lebih dominan menggunakan sistem injeksi agar masyarakat bisa mendapat air bersih secara merata.

"Injeksi merupakan sistem pendistribusian air bersih yang disalurkan langsung ke pipa induk PTAM yang ada di lokasi sehingga masyarakat tidak harus antre mengambil air," katanya.

Sedangkan untuk sistem dropping air bersih sama halnya dengan kegiatan sosial atau pendistribusian air bersih secara gratis di wilayah-wilayah terdampak kekeringan yang tidak ada jaringan perpipaan PTAM.

"Petugas kami datang melakukan pendistribusian dengan menggunakan mobil tangki, kemudian masyarakat datang membawa wadah untuk mendapatkan air bersih," katanya.

Diharapkan, tambah Aini, melalui upaya-upaya tersebut dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih akibat kemarau.

Baca juga: Puncak kemarau, BMKG imbau waspada kekeringan meluas di NTB
Baca juga: NTB siap hadapi musim kemarau di sembilan kabupaten/kota