Tangerang (ANTARA) - Wakil Menteri Agama Republik Indonesia KH Saiful Rahmat Dasuki menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kota Tangerang yang mampu menjaga toleransi dalam bingkai adat dan budaya hingga prosesi ritual gotong toapekong terlaksana dengan lancar.

“Terima kasih kepada semuanya yang terus berkolaborasi mewujudkan moderasi beragama antarumat di Indonesia,” kata Rahmat Dasuki saat menghadiri pembukaan dan prosesi arak-arakan gotong toapekong di kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Sabtu.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh penyelenggara dan juga masyarakat, khususnya di Kota Tangerang yang mampu terus menjaga toleransi.

“Ini jadi cerminan bahwa merajut keberagaman dalam perbedaan bukanlah suatu yang mustahil, melainkan sebuah kebanggaan dan menjadi khazanah budaya, serta bukti nyata Bhinneka Tunggal Ika hadir di Kota Tangerang dan sekitarnya,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh mengatakan ritual gotong toapekong merupakan salah satu perayaan budaya yang memiliki keunikan luar biasa di Kota Tangerang.

Ritual khas budaya Tionghoa (China Benteng) tersebut telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Diselenggarakan 12 tahun sekali, ritual itu merupakan kegiatan mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw di sepanjang ruas jalan kota oleh Perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio.

Sebagai informasi, saat ini tujuh WBTb Kota Tangerang adalah Tari Cokek, Tradisi Peh Cun, Orkes Gambang Kromong, Silat Beksi, Bakcang, Laksa, dan Upacara Cio Tao.

Baca juga: Festival kue bulan tampilkan keberagaman budaya Indonesia
Baca juga: Warga Keturunan Tionghoa di Batam lestarikan ritual bakar tongkang