Shanghai (ANTARA) - Kota pusat finansial China Shanghai mengevakuasi 112.000 orang pada Jumat (20/6) akibat Topan Pulasan yang memicu hujan lebat yang memecahkan rekor di beberapa bagian kota tersebut.

Menurut kantor pengendalian banjir kota itu, sebanyak 649 kapal telah dievakuasi atau kembali ke pelabuhan untuk mencari perlindungan, 54 layanan kereta telah ditangguhkan, dan operasional 26 kapal feri telah dihentikan.

Curah hujan mulai meningkat di seluruh Shanghai sejak pukul 02.00 (waktu setempat) pada Jumat, dengan curah hujan rata-rata di kota itu mencapai 73,28 milimeter hingga pukul 09.00. Dari 614 stasiun cuaca, 151 di antaranya mencatat tingkat curah hujan yang tinggi atau ekstrem.

Stasiun meteorologi Yangjiazhai di Distrik Fengxian dan stasiun meteorologi Nicheng Park di Distrik Pudong mencatat curah hujan lebih dari 300 milimeter dalam waktu enam jam, memecahkan rekor sejarah curah hujan di kedua distrik sejak pengamatan meteorologi mulai dilakukan.

Pulasan, topan ke-14 yang melanda China tahun ini, mendarat di Fengxian, Shanghai, sekitar pukul 21.45 pada Kamis (19/9), yang merupakan pendaratan kedua topan tersebut di wilayah daratan China. Sebelumnya pada hari yang sama, Pulasan melakukan pendaratan pertama di Provinsi Zhejiang.

Sementara Bebinca, yang merupakan topan ke-13, lebih dulu menyapu daratan di Shanghai pada Senin (16/9) lalu. Topan tersebut diyakini merupakan topan terkuat yang menghantam kota metropolitan itu dalam 75 tahun terakhir.