Guru Besar UIN Jakarta masuk Top 2 persen Scientists Worldwide 2024
20 September 2024 20:36 WIB
Guru Besar bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Maila Dinia Husni Rahiem M.A. Ph.D yang berhasil masuk ke dalam daftar Top 2 persen Scientists Worldwide 2024. ANTARA/HO-UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta (ANTARA) - Guru Besar bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Maila Dinia Husni Rahiem berhasil masuk ke dalam daftar Top 2 persen Scientists Worldwide 2024, melanjutkan prestasi yang sama di tahun 2023.
“Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UIN Jakarta, tetapi juga menjadi bukti nyata kualitas riset dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan oleh Profesor Maila di bidang pendidikan, kecerdasan artificial, dan dan ilmu-ilmu sosial,” kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar melalui keterangan resminya, Jumat.
Dengan capaian tersebut, semakin mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya ilmuwan dari Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh yang dikeluarkan Stanford University dan Elsevier BV.
Guru Besar yang berasal dari Indonesia terdapat 40 ilmuwan yang telah berhasil masuk dalam kategori pertama dan 150 ilmuwan dalam kategori rising scientist dengan capaian dampak satu tahun.
Sedangkan Profesor Maila sendiri, masuk ke dalam kategori kedua dengan menempati peringkat ke-24 dari total 150 ilmuwan dalam kategori Top 2 persen Scientist Single-year Impact.
Untuk kancah global, Profesor Maila menempati posisi ke-70.584 dari daftar 100.000 ilmuwan berpengaruh dunia yang masuk dalam Top2 persen Scientist Worldwide 2024. Posisi ini naik signifikan dari posisi tahun sebelumnya, 87.240.
Baca juga: Guru Besar UIN Jakarta: Literasi digital jauhkan keluarga dari masalah
Baca juga: Grand Syekh Al-Azhar isi kuliah umum di UIN Jakarta Selasa
Penilaian ini dilakukan oleh Stanford University dan Elsevier BV berdasarkan dampak situasi karya ilmiah, menjadikan Prof. Maila salah satu ilmuwan dengan kontribusi signifikan dalam dunia akademik.
Penilaian yang dilakukan oleh Stanford University dan Elsevier BV meliputi tiga area keilmuan, yakni pendidikan (education), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan ilmu sosial.
Untuk tingkat Indonesia di tiga area keilmuan ini, Profesor Maila menempati ranking kedua bidang pendidikan, peringkat keempat di bidang artificial intelligence, dan peringkat pertama dalam ilmu sosial.
Dengan begitu capaian ini membuktikan daya kompetisi keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia.
“Capaian ini menunjukkan bahwa UIN Jakarta dan PTKIN mampu bersaing di kancah internasional, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucap Wakil Rektor Bidang Akademik Ahmad Tholabi.
Sebagai informasi, peringkat Top2 persen Scientists Worldwide 2024 merupakan sistem perangkingan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus.
Ranking ini memfokuskan pada ilmuwan dengan karya paling banyak disitasi, mengevaluasi dampak karya ilmiah mereka berdasarkan sejumlah metrik, baik dari dampak situasi sepanjang karir maupun dampak dalam satu tahun terakhir.
Lembaga ini secara rutin memilih 100.000 ilmuwan dari keseluruhan ilmuwan global yang berkiprah di berbagai Lembaga akademik dunia. Mereka dipilih berdasarkan indikator komposit (c-score, dengan dan tanpa sitasi diri) atau peringkat persentil 2 persen teratas dalam bidang masing-masing.
“Prestasi ini tidak hanya mengharumkan nama UIN Jakarta, tetapi juga menjadi bukti nyata kualitas riset dan dedikasi tinggi yang ditunjukkan oleh Profesor Maila di bidang pendidikan, kecerdasan artificial, dan dan ilmu-ilmu sosial,” kata Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asep Saepudin Jahar melalui keterangan resminya, Jumat.
Dengan capaian tersebut, semakin mengukuhkan dirinya sebagai satu-satunya ilmuwan dari Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia yang berhasil masuk dalam daftar ilmuwan berpengaruh yang dikeluarkan Stanford University dan Elsevier BV.
Guru Besar yang berasal dari Indonesia terdapat 40 ilmuwan yang telah berhasil masuk dalam kategori pertama dan 150 ilmuwan dalam kategori rising scientist dengan capaian dampak satu tahun.
Sedangkan Profesor Maila sendiri, masuk ke dalam kategori kedua dengan menempati peringkat ke-24 dari total 150 ilmuwan dalam kategori Top 2 persen Scientist Single-year Impact.
Untuk kancah global, Profesor Maila menempati posisi ke-70.584 dari daftar 100.000 ilmuwan berpengaruh dunia yang masuk dalam Top2 persen Scientist Worldwide 2024. Posisi ini naik signifikan dari posisi tahun sebelumnya, 87.240.
Baca juga: Guru Besar UIN Jakarta: Literasi digital jauhkan keluarga dari masalah
Baca juga: Grand Syekh Al-Azhar isi kuliah umum di UIN Jakarta Selasa
Penilaian ini dilakukan oleh Stanford University dan Elsevier BV berdasarkan dampak situasi karya ilmiah, menjadikan Prof. Maila salah satu ilmuwan dengan kontribusi signifikan dalam dunia akademik.
Penilaian yang dilakukan oleh Stanford University dan Elsevier BV meliputi tiga area keilmuan, yakni pendidikan (education), kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), dan ilmu sosial.
Untuk tingkat Indonesia di tiga area keilmuan ini, Profesor Maila menempati ranking kedua bidang pendidikan, peringkat keempat di bidang artificial intelligence, dan peringkat pertama dalam ilmu sosial.
Dengan begitu capaian ini membuktikan daya kompetisi keilmuan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Perguruan Tinggi Keagamaan di Indonesia.
“Capaian ini menunjukkan bahwa UIN Jakarta dan PTKIN mampu bersaing di kancah internasional, khususnya dalam pengembangan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” ucap Wakil Rektor Bidang Akademik Ahmad Tholabi.
Sebagai informasi, peringkat Top2 persen Scientists Worldwide 2024 merupakan sistem perangkingan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus.
Ranking ini memfokuskan pada ilmuwan dengan karya paling banyak disitasi, mengevaluasi dampak karya ilmiah mereka berdasarkan sejumlah metrik, baik dari dampak situasi sepanjang karir maupun dampak dalam satu tahun terakhir.
Lembaga ini secara rutin memilih 100.000 ilmuwan dari keseluruhan ilmuwan global yang berkiprah di berbagai Lembaga akademik dunia. Mereka dipilih berdasarkan indikator komposit (c-score, dengan dan tanpa sitasi diri) atau peringkat persentil 2 persen teratas dalam bidang masing-masing.
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2024
Tags: