Jakarta (ANTARA) - CEO PT Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan mengharapkan agar perhitungan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri.

Hendrik mengatakan industri pipa baja seamless (pipa baja tanpa sambungan) untuk memenuhi permintaan industri minyak dan gas benar benar sangat menjanjikan.

"Hanya saja, perhitungan TKDN yang saat ini berlaku dinilai masih belum berpihak pada produsen pipa baja seamless dalam negeri," ujar Hendrik melalui keterangan yang diterima, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, Indonesia hingga saat ini masih mengimpor pipa baja seamless senilai Rp15 triliun per tahun. Kebutuhan akan produk pipa baja seamless juga terus meningkat seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan produksi minyak dalam negeri.

Ia mengungkapkan bahwa permintaan pipa baja seamless untuk industri migas di dalam negeri, saat ini sebesar 500.000 ton per tahun.

Demi kebanggaan dengan produk dalam negeri dan upaya efisiensi, menurut Hendrik, menjadi sebuah keharusan untuk bisa memposisikan dan mengoptimalkan kemampuan serta kapasitas produsen pipa baja seamless dalam negeri.

Tujuannya agar produsen pipa baja seamless menjadi pemain kunci dalam memenuhi kebutuhan pasar secara lebih mandiri.

"Di sisi lain, kandungan lokal pipa baja seamless juga terus ditingkatkan agar dapat memberi nilai tambah yang optimal. Sekaligus mengurangi defisit transaksi neraca perdagangan untuk produk pipa baja seamless," ujarnya pula.

Untuk itu, ia mengharapkan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya perlu memposisikan industri pipa baja nasional seamless agar menjadi tuan di negeri sendiri yang mandiri.

Hendrik mengungkapkan keberpihakan pemerintah diakui belum sepenuhnya tercermin terhadap industri pipa baja nasional. Hal tersebut dapat dilihat dalam hal perhitungan tingkat capaian TKDN untuk produk pipa baja seamless yang dikeluarkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Sejauh ini, tingkat capaian sertifikat TKDN untuk pipa baja seamless yang mengacu dari Data Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri P3DN di https://tkdn.kemenperin.go.id dinilai masih belum cukup memberikan porsi yang ideal bagi produsen dalam negeri.

Untuk diketahui, Inerco merupakan perusahaan perdagangan pipa baja di Indonesia yang didirikan pada 12 Agustus 2008. Perusahaan tersebut berfokus pada penjualan produk pipa electric resistance welding (ERW) dan pipa seamless untuk pengeboran dan distribusi minyak dan gas.

Pelanggan utama mereka adalah perusahaan minyak dan gas kelas atas, seperti Chevron, Pertamina, dan lainnya. Saat ini, Inerco sedang memperjuangkan kepada pemerintah agar target TKDN bisa mendapat "lampu hijau", sehingga berdampak pada kebanggaan produk dalam negeri dan penghematan Rp15 triliun.
Baca juga: Dongkrak penjualan, Krakatau Steel teken kerja sama Rp4,8 triliun
Baca juga: Pabrik pipa "seamless" pertama di Asia Tenggara beroperasi di Cilegon