Kursi Golkar menurun, Aburizal Bakrie minta maaf
18 Mei 2014 13:49 WIB
Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kedua kiri) bersama Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung (kedua kanan), Waketum Partai Golkar Sharif Cicip Sutardjo (kanan) dan politikus senior Golkar Ginandjar Kartasasmita menghadiri pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Minggu (18/5). Rapimnas itu akan membahas kepastian mandat calon presiden Partai Golkar dan menentukan arah koalisi dalam Pilpres 2014. (ANTARA FOTO/Fanny Octavianus/nz/14)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta maaf kepada seluruh kader dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI atas hasil perolehan kursi pemilu legislatif pada 9 April 2014 yang menurun dan hanya menempatkan partai berlambang pohon beringin di posisi kedua di bawah PDI-P.
"Dengan besar hati harus kita akui, hasil akhirnya memang tidak sesuai dengan harapan kita. Untuk itu, selaku ketua umum, sayalah yang paling bertanggung jawab. Di hadapan Saudara semua, saya menyampaikan permintaan maaf dari hati terdalam," kata Aburizal Bakrie pada pembukaan Rapimnas ke VI Partai Golkar di Jakarta, Minggu.
Pada pemilu 2009 lalu Partai Golkar meraih 106 kursi di DPR namun pada pemilu kali ini hanya bisa meraih 91 kursi, atau turun15 kursi. Untuk itu Aburizal meminta para para kadernya untuk tidak menyalahkan pimpinan lainnya, melainkan dirinyalah yang paling bertanggung jawab.
Pada kesempatan itu Aburizal juga memberikan apresiasi yang tinggi dan menghargai kerja keras semua kader dalam memperjuangkan kemenangkan pemilu legislatif.
Meski perolehan kursi menurun, ia meminta seluruh kadernya agar tidak larut dalam pesimisme sebab suara dukungan rakyat untuk Partai Golkar naik sekitar empat juta suara di Pemilu 2014 dibandingkan perolehan suara di Pileg 2009.
Partai Golkar menggelar Rapimnas VI guna menentukan agenda penting terkait pemilihan presiden. Sampai saat ini masih terdapat tiga opsi yang beredar di para peserta Rapimnas yakni opsi, apakah akan ikut bergabung koalisi dengan PDI-P, bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, atau justru membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.
Keputusan terkait hal tersebut akan dilaksanakan malam ini setelah mendengarkan pandangan dari DPD-DPD I dan hasta karya yang memiliki hak suara dalam Rapimnas ini.
Rapimnas Golkar diikuti seluruh pimpinan partai di tingkat pusat, Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan ormas sayap pendiri dan yang didirikan atau hasta karya.
"Dengan besar hati harus kita akui, hasil akhirnya memang tidak sesuai dengan harapan kita. Untuk itu, selaku ketua umum, sayalah yang paling bertanggung jawab. Di hadapan Saudara semua, saya menyampaikan permintaan maaf dari hati terdalam," kata Aburizal Bakrie pada pembukaan Rapimnas ke VI Partai Golkar di Jakarta, Minggu.
Pada pemilu 2009 lalu Partai Golkar meraih 106 kursi di DPR namun pada pemilu kali ini hanya bisa meraih 91 kursi, atau turun15 kursi. Untuk itu Aburizal meminta para para kadernya untuk tidak menyalahkan pimpinan lainnya, melainkan dirinyalah yang paling bertanggung jawab.
Pada kesempatan itu Aburizal juga memberikan apresiasi yang tinggi dan menghargai kerja keras semua kader dalam memperjuangkan kemenangkan pemilu legislatif.
Meski perolehan kursi menurun, ia meminta seluruh kadernya agar tidak larut dalam pesimisme sebab suara dukungan rakyat untuk Partai Golkar naik sekitar empat juta suara di Pemilu 2014 dibandingkan perolehan suara di Pileg 2009.
Partai Golkar menggelar Rapimnas VI guna menentukan agenda penting terkait pemilihan presiden. Sampai saat ini masih terdapat tiga opsi yang beredar di para peserta Rapimnas yakni opsi, apakah akan ikut bergabung koalisi dengan PDI-P, bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, atau justru membentuk poros baru bersama Partai Demokrat.
Keputusan terkait hal tersebut akan dilaksanakan malam ini setelah mendengarkan pandangan dari DPD-DPD I dan hasta karya yang memiliki hak suara dalam Rapimnas ini.
Rapimnas Golkar diikuti seluruh pimpinan partai di tingkat pusat, Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I dan ormas sayap pendiri dan yang didirikan atau hasta karya.
Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: