Ade Ary mengatakan kejadian berawal dari saksi yang melihat api dari lantai dua, kemudian berusaha menyelamatkan tiga balita di dalam kamar, namun tidak sempat.
Kemudian saksi menghubungi saksi lain yakni ibu korban lantaran saat itu tengah di luar rumah sedang menjemput anaknya di SD daerah Cipinang.
Polisi telah melakukan olah tempat kejadian peristiwa (TKP) dan tengah melakukan pemeriksaan laboratoris bekerjasama dengan Puslabfor Bareskrim Polri.
Baca juga: Puluhan penyintas kebakaran Cipinang ngungsi di Mushalla Al Mujahidin
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau untuk berhati-hati meninggalkan anak dalam keadaan sendirian dan diharapkan berkomunikasi dengan keluarga lain untuk bisa menjaga.
"Peristiwa kebakaran ini cukup marak yang disebabkan hubungan arus pendek, lupa mematikan kompor. Ini juga harus kita tingkatkan kewaspadaan kita," ucapnya.
Terkait dugaan penyebab kebakaran, pihaknya masih melakukan pendalaman dengan berdasarkan barang bukti, alat bukti, maupun keterangan saksi.
Baca juga: 13 rumah di Cipinang terbakar, tiga orang meninggal dunia
Sebelumnya, tiga orang meninggal dunia akibat kebakaran yang menghanguskan 13 unit rumah di Jalan Cipinang Baru RT 05/RW 18, Kelurahan Cipinang, Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pada Jumat ini pukul 09.43 WIB.
Jumlah kerugian akibat kebakaran itu ditaksir mencapai Rp1,8 miliar. Sedangkan 17 kepala keluarga (KK) dengan 70 jiwa penyintas kebakaran itu mengungsi ke Mushalla Al Mujahidin.