Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) menilai kewirausahaan sosial asal NTT, Du Anyam menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi melalui pemberdayaan perempuan.



Produk kerajinan berupa anyaman lontar ini memiliki nilai budaya serta telah berhasil menembus pasar global dengan diekspor ke 52 negara.



“Dengan dedikasi lebih dari 1.600 penganyam, dukungan mitra da kualitas kerajinan yang luar biasa, Du Anyam telah menunjukkan bahwa perempuan di NTT memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global. Ini adalah bukti nyata bahwa kewirausahaan sosial dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi berbasis komunitas,” ujar Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Jumat.



Teten juga menyoroti pentingnya peran kewirausahaan sosial dalam mendukung pemberdayaan perempuan di daerah terpencil.



“Du Anyam bukan Anyam bukan hanya memberikan kesempatan ekonomi bagi perempuan di pelosok desa, tetapi juga melestarikan warisan budaya lokal melalui kerajinan lontar. Ini membuktikan bahwa kolaborasi antara pemerintah, swasta dan masyarakat lokal bisa membawa perubahan yang signifikan,” katanya.



Sementara itu, Head of Group Strategic Marketing & Communications Bank DBS Indonesia Mona Monika, mengatakan, Bank DBS Indonesia melalui DBS Foundation telah menjadi mitra Du Anyam pada 2017 serta memberikan dukungan hibah.



“Dengan dukungan DBS Foundation, Du Anyam mampu mewujudkan spark-nya memberikan dampak sosial secara positif, memberdayakan perempuan, meningkatkan taraf hidup perekonomian dan mendorong keberlanjutan melalui praktik usaha yang bertanggung jawab,” katanya.



Pihaknya memberikan dukungan meliputi program pelatihan, pendanaan serta pendampingan kewirausahaan sehingga Du Anyam mampu mengembangkan rantai pasok yang lebih kuat termasuk mendirikan rumah reduksi sendiri.



Pemerintah Kabupaten Flores Timur lewat Dinas Perkebunan turut mendukung kerajinan berbasis lontar ini lewat kebijakan penanaman kembali pohon lontar agar tidak punah serta dapat tumbuh sepanjang masa di Flores Timur.

Baca juga: Du Anyam berdayakan dan angkat perempuan di NTT lewat anyaman lontar
Baca juga: Smesco Indonesia dan Du Anyam susun peta jalan ekonomi lontar di NTT
Baca juga: Memberdayakan perempuan di timur Indonesia lewat anyaman