Solo (ANTARA News) - Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Tirta Segara menyatakan, daerah-daerah yang telah membentuk tim pengendalian inflasi daerah (TPID) dan berhasil mengendalikan tingkat inflasi akan menerima penghargaan.
"Akan diberikan penghargaan kepada daerah yang berhasil mengendalikan inflasi di daerahnya," kata Tirta Segara dalam sebuah diskusi di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.
Ia menyebutkan, BI akan menyelenggarakan sarasehan nasional bertema kebangkitan ekonomi melalui pertumbuhan ekonomi daerah yang kuat dan reformasi struktural pada Selasa malam (20/5) di Jakarta.
"Kami mengundang seluruh kepala daerah yang daerahnya sudah memiliki TPID untuk berbagi pengalaman dalam upaya pengendalian inflasi," kata Tirta Segara.
Ia menyebutkan acara sarasehan nasional itu digelar mendahului acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) TPID seluruh Indonesia yang akan digelar pada 21 Mei 2014. "Pada kesempatan sarasehan nasional ini akan diberikan award (penghargaan) kepada daerah yang berhasil mengendalikan inflasi," tegas Tirta.
Sebelumnya Gubernur BI Agus Martowardojo menyatakan kontribusi TPID di masa mendatang akan semakin meningkat seiring dengan adanya Instruksi Mendagri untuk menjaga keterjangkauan barang dan jasa di daerah.
"Instruksi Mendagri tersebut memberikan dasar hukum bagi pembentukan dan pengelolaan TPID di berbagai daerah," kata Gubernur BI.
Gubernur BI menyebutkan, penerbitan Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 027/1696/SJ tanggal 2 April 2013 tersebut memicu pesatnya perkembangan jumlah TPID yang hingga akhir April 2014 telah mencapai 210 TPID, yakni 33 TPID pada tingkat provinsi dan 177 TPID di tingkat kabupaten-kota.
Agus Martowardojo memperkirakan kontribusi TPID dalam pengendalian inflasi daerah dalam beberapa tahun terakhir terus meningkat.
Ia mencontohkan terdapat beberapa rekomendasi TPID yang telah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah, seperti: pengurangan biaya distribusi melalui peningkatan fasilitas bongkar muat pelabuhan di Nusa Tenggara Timur (NTT), pengendalian biaya pendidikan di Kota Balikpapan dan pengendalian harga di tingkat petani melalui pemanfaatan resi gudang di Kota Cirebon.
Menurut dia, perkembangan TPID yang pesat tersebut menunjukkan besarnya perhatian dan pemahaman pemerintah daerah tentang pentingnya stabilisasi harga dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kami memberikan apresiasi kepada Menteri Dalam Negeri dan seluruh Kepala Daerah yang telah membentuk TPID di wilayahnya," katanya.
Seiring dengan jumlah TPID yang semakin banyak, lanjut Gubernur BI, fungsi Kelompok Kerja Nasional (Pokjanas) TPID dalam mengoordinasikan pelaksanaan pengendalian inflasi, baik antar daerah, maupun antara pusat dan daerah, perlu semakin diperkuat dalam rangka mencapai sasaran inflasi nasional dan mengantisipasi risiko serta tantangan pengendalian inflasi ke depan.
"Sebagai bagian dari upaya penguatan koordinasi tersebut, pada tanggal 21 Mei 2014 akan diselenggarakan Rakornas TPID kelima yang menurut rencana akan dibuka oleh Presiden RI," kata Agus.
Ia menyebutkan langkah-langkah kebijakan yang kemudian diambil oleh BI bersama pemerintah pusat dan daerah pada tahun 2013, telah berhasil menahan kenaikan harga-harga sehingga laju inflasi sampai dengan akhir 2013 dapat dijaga pada posisi "single digit", yaitu 8,38 persen.
"Dalam kaitan ini, kebijakan pemerintah daerah memberikan kontribusi signifikan dalam meredam kenaikan harga mengingat lebih dari 80 persen angka inflasi nasional bersumber dari daerah-daerah di luar Jakarta," kata Gubernur BI.
Daerah sukses kendalikan inflasi akan terima penghargaan
18 Mei 2014 07:29 WIB
Ilustrasi harga produk pertanian di pasar (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Pewarta: Agus Salim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: