Balikpapan (ANTARA) - Indonesia Climate Change Expo dan Forum (ICCEF) 2024 yang digelar di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam penguatan aksi perubahan iklim, kata Ketua Harian I Kerja Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Ruandha Agung Sugardiman.

"Kegiatan ICCEF yang merupakan forum lintas generasi yang melibatkan berbagai pihak, sebagai penguatan komitmen Indonesia dan juga penguatan pelaksanaan dari berbagi kebijakan mengenai aksi iklim baik FOLU Net Sink 2030 serta NDC," kata Ruandha Agung Sugardiman di Kota Balikpapan, Jumat.

Ruandha Agung Sugardiman mewakili Menteri LHK membuka ICCEF 2024 di Balikpapan yang mengusung tema "Industrialisasi Berkelanjutan dan Gaya Hidup dalam Perubahan Iklim untuk Lintas Generasi".
Menurut dia, Pemerintah Republik Indonesia memiliki ambisi menciptakan dan mengembangkan Second NDC Indonesia. Target ambisi tersebut tidak mungkin terjadi tanpa kolaborasi dan kerja keras semua pihak.

Target Second NDC Indonesia itu dapat dicapai dengan kerja sama dan peran aktif pemangku kebijakan, pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta komunitas peduli lingkungan, tokoh masyarakat, akademisi, dunia usaha, pers dan yang terpenting dari generasi muda.

Gelaran ICCEF 2024 oleh Kementerian LHK yang didukung Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Pemerintah Kota Balikpapan, berlangsung sejak 20 hingga 22 September 2024.

ICCEF bertujuan meningkatkan serta menunjukkan aksi nyata, menyangkut aksi perubahan iklim seluruh pemangku kepentingan mewujudkan lingkungan asri dan lestari.

Sementara Kepala Pusat Pengendalian, Pembangunan, Ekoregion Kalimantan Ishak Yassir mengatakan kegiatan ICCEF sebagai gambaran nyata tingginya minat dan partisipasi aktif dari berbagai macam kalangan dalam aksi iklim.

ICCEF dilaksanakan di Kalimantan Timur karena berperan aktif dan komitmen nyata dalam aksi iklim melalui.kebijakan seperti Kaltim Hijau, dan provinsi.pertama dapat dana karbon Bank Dunia pada 2022.
Kalimantan Timur diharapkan menjadi contoh daerah lainnya di Indonesia untuk melaksanakan kebijakan pembangunan berdasarkan prinsip berkelanjutan.

Capaian Kaltim dalam aksi mitigasi iklim dan aksi preventif yang mendapat pengakuan hingga internasional satu contoh komitmen Indonesia untuk wujudkan target global dalam melawan perubahan iklim, demikian Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Timur Anwar Sanusi.

Baca juga: KLHK jelaskan UU KSDAHE beri payung hukum pendanaan konservasi
Baca juga: KLHK siap selenggarakan IHN 2.0 untuk mendapatkan data potensi karbon