Otsuka raih penghargaan dari Kemnaker tanggulangi TBC di tempat kerja
20 September 2024 13:44 WIB
Human Capital & Corporate Communications Director Otsuka Group, Sudarmadi Widodo (kiri) bersama Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah (tengah) setelah mendapatkan penghargaan perusahaan terbaik dalam Penerapan Program Edukasi dan Penanggulangan Tuberkulosis di Tempat Kerja 2024. ANTARA/HO-Otsuka
Jakarta (ANTARA) - PT Otsuka Indonesia dan PT Amerta Indah Otsuka kembali mendapatkan penghargaan sebagai Perusahaan Terbaik dalam Penerapan Program Edukasi dan Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) di Tempat Kerja tahun 2024.
Otsuka Indonesia merupakan perusahaan di bidang industri farmasi yang merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) pada acara puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan di Jakarta dan Pertemuan Nasional Dinas Kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan.
Human Capital & Corporate Communications Director Otsuka Group Sudarmadi Widodo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan melalui program sustainability yang salah satunya berfokus pada bidang kesehatan Otsuka telah menjalankan program yang komprehensif terkait bebas Tuberkulosis di tempat kerja sejak 2022.
"Salah satu tujuan jangka panjang kami tidak hanya fokus pada internal perusahaan, namun juga mengajak perusahaan lain untuk diberikan sosialisasi terkait edukasi dalam pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis serta mengeliminasi stigma negatif terhadap pasien Tuberkulosis di tempat kerja," katanya.
Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Otsuka yang telah menjadi inisiator program bebas Tuberkulosis di tempat kerja yang telah dilaksanakan sejak 2022 sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pencegahan Tuberkulosis di Tempat Kerja.
Mereka juga konsisten memberikan edukasi bahkan menggandeng lebih dari 60 perusahaan untuk bergabung dalam eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 sebagai bentuk dukungan Otsuka kepada pemerintah yang berkelanjutan.
Widodo menyebut apresiasi dari pemerintah melalui berbagai penghargaan yang telah diterima Otsuka semakin mendorong perusahaan untuk menyukseskan eliminasi Tuberkulosis 2030 melalui program bebas Tuberkulosis di tempat kerja.
"Sebagai wujud komitmen Otsuka yang sesuai dengan filosofi perusahaan, yaitu Otsuka People Creating New Products for Better Health Worldwide dan terus mendorong terciptanya kerja sama dengan lebih banyak perusahaan serta institusi lainnya untuk memberikan sosialisasi pemberantasan Tuberkulosis secara berkelanjutan," tuturnya.
Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemnaker Muhammad Idham mengapresiasi komitmen Otsuka yang telah menginisiasi program bebas Tuberkulosis di tempat kerja.
Ia mengatakan Kemnaker bekerja sama dengan Otsuka membagikan praktik baik dalam program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis ke berbagai perusahaan.
"Harapan kami yaitu semakin banyak perusahaan yang akan bergabung dalam program yang dimiliki oleh Otsuka, karena dengan cara inilah Kementerian ketenagakerjaan dapat terbantu untuk mendorong implementasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2022," ucap Idham.
Sementara itu, Ketua Umum Adinkes M. Subuh menyampaikan bahwa peran dari sektor swasta untuk menjadi mitra bagi Adinkes sangat penting dalam penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Indonesia.
Adinkes pun mengapresiasi Otsuka yang menjalankan program Free Tuberculosis at Workplaces untuk internal Otsuka dan bahkan mengajak dan memberikan berbagai dukungan kepada perusahaan lainnya.
"Melalui penghargaan yang diberikan untuk Otsuka yang konsisten menjalankan program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis di tempat kerja, kami berharap hal ini dapat memberikan inspirasi kepada perusahaan lainnya di seluruh Indonesia untuk dapat saling bekerja sama dalam eliminasi Tuberkulosis 2030," ujar Subuh.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan penyebaran penyakit Tuberkulosis tertinggi kedua di dunia, yaitu sekitar 1.060.000 kasus Tuberkulosis dan lebih dari 144.000 orang meninggal karena penyakit itu setiap tahunnya.
Penemuan kasus Tuberkulosis terbesar berasal dari usia produktif (25-54 tahun) dengan kontribusi sekitar 35 persen dari total penderita Tuberkulosis di Indonesia, sehingga peran dan kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia harus ditingkatkan untuk turut serta dalam program pemberantasan Tuberkulosis.
Baca juga: Kasusnya capai 30 ribu, Dinkes DKI gencarkan Kampung Siaga TBC
Baca juga: Dinkes: Kasus TBC di Lebak capai 3.030 orang dan 31 meninggal
Otsuka Indonesia merupakan perusahaan di bidang industri farmasi yang merupakan anak perusahaan dari Otsuka Pharmaceutical Co.,Ltd., Jepang.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dan Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (Adinkes) pada acara puncak Rapat Koordinasi Pengawas Ketenagakerjaan di Jakarta dan Pertemuan Nasional Dinas Kesehatan di Palembang, Sumatera Selatan.
Human Capital & Corporate Communications Director Otsuka Group Sudarmadi Widodo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat, mengatakan melalui program sustainability yang salah satunya berfokus pada bidang kesehatan Otsuka telah menjalankan program yang komprehensif terkait bebas Tuberkulosis di tempat kerja sejak 2022.
"Salah satu tujuan jangka panjang kami tidak hanya fokus pada internal perusahaan, namun juga mengajak perusahaan lain untuk diberikan sosialisasi terkait edukasi dalam pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis serta mengeliminasi stigma negatif terhadap pasien Tuberkulosis di tempat kerja," katanya.
Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada Otsuka yang telah menjadi inisiator program bebas Tuberkulosis di tempat kerja yang telah dilaksanakan sejak 2022 sesuai dengan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2022 tentang Pencegahan Tuberkulosis di Tempat Kerja.
Mereka juga konsisten memberikan edukasi bahkan menggandeng lebih dari 60 perusahaan untuk bergabung dalam eliminasi Tuberkulosis tahun 2030 sebagai bentuk dukungan Otsuka kepada pemerintah yang berkelanjutan.
Widodo menyebut apresiasi dari pemerintah melalui berbagai penghargaan yang telah diterima Otsuka semakin mendorong perusahaan untuk menyukseskan eliminasi Tuberkulosis 2030 melalui program bebas Tuberkulosis di tempat kerja.
"Sebagai wujud komitmen Otsuka yang sesuai dengan filosofi perusahaan, yaitu Otsuka People Creating New Products for Better Health Worldwide dan terus mendorong terciptanya kerja sama dengan lebih banyak perusahaan serta institusi lainnya untuk memberikan sosialisasi pemberantasan Tuberkulosis secara berkelanjutan," tuturnya.
Direktur Bina Pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemnaker Muhammad Idham mengapresiasi komitmen Otsuka yang telah menginisiasi program bebas Tuberkulosis di tempat kerja.
Ia mengatakan Kemnaker bekerja sama dengan Otsuka membagikan praktik baik dalam program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis ke berbagai perusahaan.
"Harapan kami yaitu semakin banyak perusahaan yang akan bergabung dalam program yang dimiliki oleh Otsuka, karena dengan cara inilah Kementerian ketenagakerjaan dapat terbantu untuk mendorong implementasi Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2022," ucap Idham.
Sementara itu, Ketua Umum Adinkes M. Subuh menyampaikan bahwa peran dari sektor swasta untuk menjadi mitra bagi Adinkes sangat penting dalam penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria di Indonesia.
Adinkes pun mengapresiasi Otsuka yang menjalankan program Free Tuberculosis at Workplaces untuk internal Otsuka dan bahkan mengajak dan memberikan berbagai dukungan kepada perusahaan lainnya.
"Melalui penghargaan yang diberikan untuk Otsuka yang konsisten menjalankan program pencegahan dan penanggulangan Tuberkulosis di tempat kerja, kami berharap hal ini dapat memberikan inspirasi kepada perusahaan lainnya di seluruh Indonesia untuk dapat saling bekerja sama dalam eliminasi Tuberkulosis 2030," ujar Subuh.
Indonesia tercatat sebagai negara dengan penyebaran penyakit Tuberkulosis tertinggi kedua di dunia, yaitu sekitar 1.060.000 kasus Tuberkulosis dan lebih dari 144.000 orang meninggal karena penyakit itu setiap tahunnya.
Penemuan kasus Tuberkulosis terbesar berasal dari usia produktif (25-54 tahun) dengan kontribusi sekitar 35 persen dari total penderita Tuberkulosis di Indonesia, sehingga peran dan kesadaran perusahaan-perusahaan di Indonesia harus ditingkatkan untuk turut serta dalam program pemberantasan Tuberkulosis.
Baca juga: Kasusnya capai 30 ribu, Dinkes DKI gencarkan Kampung Siaga TBC
Baca juga: Dinkes: Kasus TBC di Lebak capai 3.030 orang dan 31 meninggal
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
Tags: