Beijing (ANTARA) - Selama 75 tahun terakhir, China telah membuat kemajuan yang signifikan di bidang pengembangan energi, memperdalam transformasi hijau dan rendah karbonnya, serta terus meningkatkan efisiensi pemanfaatan energinya, demikian tunjuk laporan dari Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China pada Kamis (19/9).

Berikut adalah beberapa pencapaian signifikan China di sektor energi:

-- China menjadi produsen energi terbesar di dunia. Pada 2023, total output energi primer negara itu mencapai 4,83 miliar ton batu bara standar. Angka ini melonjak 202,6 kali lipat dari tahun 1949, bertumbuh dengan tingkat rata-rata tahunan 7,4 persen.

-- Sejak 2012, produksi energi China mengalami transformasi signifikan, dengan kekuatan pendorongnya bergeser dari sumber daya tradisional ke energi baru. Struktur energi China juga bertransisi, dari ketergantungan besar pada batu bara menjadi lebih terdiversifikasi dan lebih bersih.

-- Pada 2023, proporsi batu bara mentah dalam total produksi energi primer China turun menjadi 66,6 persen, dan proporsi minyak mentah turun menjadi 6,2 persen. Sumber energi bersih seperti gas alam, tenaga air, tenaga nuklir, dan energi baru mengalami pertumbuhan pesat, dengan proporsinya meningkat signifikan menjadi 27,2 persen.

-- Konsumsi energi China mencatatkan pertumbuhan yang stabil selama 75 tahun terakhir. Pada 1953, total konsumsi energi China hanya 50 juta ton batu bara standar. Angka tersebut meningkat menjadi 5,72 miliar ton batu bara standar pada 2023, mencerminkan tingkat pertumbuhan rata-rata tahunan sebesar 6,9 persen.

-- Konsumsi sumber daya energi bersih China meningkat sejak 2012. Porsinya dalam konsumsi energi keseluruhan negara tersebut meningkat dari 14,5 persen pada 2012 menjadi 26,4 persen pada 2023.

-- Konsumsi energi per unit produk domestik bruto (PDB) menunjukkan tren penurunan. Sejak periode Rencana Lima Tahun ke-11 (2006-2010), angkanya berkurang secara kumulatif sebesar 43,8 persen, dengan rata-rata penurunan per tahun sebesar 3,1 persen.