PON Aceh Sumut 2024
Jaga kebersamaan dan ibadah kunci sukses tim woodball Jateng di PON
19 September 2024 20:30 WIB
Tim woodball Jawa Tengah merayakan kemenangan di hari terakhir pertandingan woodball Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 di Lapangan Golf Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar pada Kamis (19/9/2024). (ANTARA/Farhan Arda Nugraha)
Banda Aceh (ANTARA) - Pelatih tim woodball Jawa Tengah (Jateng) Bambang Sulistiyo selalu menanamkan prinsip kebersamaan dan menjaga ibadah sehingga atlet-atlet binaannya sukses menyabet medali di semua nomor pertandingan woodball pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.
"Kebersamaan untuk teman-teman selalu dalam segala hal, dalam ibadah sekalipun kita kuatkan mereka untuk selalu mengingat bahwa segala sesuatunya itu yang mengatur Allah," kata Bambang saat ditemui di Lapangan Golf Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar pada Kamis.
Bambang terus mengingatkan anak asuhnya menjaga ibadah karena baginya segala usaha yang telah dicurahkan tim woodball untuk menghadapi PON tidak akan berarti apabila tidak direstui oleh Tuhan
"Pada saat kita ikhtiarnya seperti ini tapi memang Allah itu tidak memberi, ya kita tidak bisa, itu yang selalu saya tanamkan kepada atlet," katanya.
Baca juga: Woodball - Jawa Tengah sandang gelar juara umum usai sabet tiga emas
Ibadah yang terus ditegakkan tentu juga dibarengi oleh segala persiapan dan latihan panjang dan penuh perjuangan. Bambang menjelaskan timnya menjalani latihan intens untuk menghadapi PON XXI selama tiga bulan sepuluh hari di Semarang dan Jepara.
"(Latihan) terakhir itu dua minggu kita di Pantai Bandengan, Jepara karena menyesuaikan dengan kontur lapangan seperti di sini," ujarnya.
Ia dan tim woodball juga menghadapi berbagai lika-liku selama proses persiapan mulai dari tempat latihan yang berpindah-pindah hingga kendala pada pendanaan. Selain itu, para atlet juga memiliki kesibukan masing-masing dimana sebagian besar berprofesi sebagai guru, lalu ada yang merupakan karyawan swasta dan mahasiswa.
Mereka sampai menghentikan rutinitas dengan mengajukan dispensasi selama dua bulan agar fokus menjalani latihan guna mempersiapkan diri untuk berlaga di PON.
Baca juga: Woodball - Jateng rebut emas terakhir di final double stroke putri
"Jadi itu biasa dimana-mana plus minus itu. Hanya kita orang tua itu yang pandai-pandainya mengkondisikan supaya atlet tidak banyak mengeluh, mensyukuri apa yang memang fasilitas kita dapatkan," katanya.
Dengan segala rintangan yang dihadapi, tidak menyurutkan semangat para atlet woodball Jateng untuk berjuang merebut medali di ajang multi event nasional itu.
Hasilnya, mereka keluar sebagai juara umum cabang olahraga woodball setelah memperoleh akumulasi medali terbanyak yakni tiga emas dan empat perunggu.
Jawa Tengah merebut medali emas di tiga nomor pertandingan yakni single stroke putra, double stroke putra, dan double stroke putri. Sedangkan perunggu diperolehnya dari nomor single stroke putri, tim fairway putra, tim fairway putri, dan double mix fairway.
Capaian itu membuat Jawa Tengah menjadi satu-satunya kontingen yang menyumbangkan medali di semua nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Menjadikan PON XXI lintasan agar woodball semakin bersinar
"Kebersamaan untuk teman-teman selalu dalam segala hal, dalam ibadah sekalipun kita kuatkan mereka untuk selalu mengingat bahwa segala sesuatunya itu yang mengatur Allah," kata Bambang saat ditemui di Lapangan Golf Lampuuk, Lhoknga, Aceh Besar pada Kamis.
Bambang terus mengingatkan anak asuhnya menjaga ibadah karena baginya segala usaha yang telah dicurahkan tim woodball untuk menghadapi PON tidak akan berarti apabila tidak direstui oleh Tuhan
"Pada saat kita ikhtiarnya seperti ini tapi memang Allah itu tidak memberi, ya kita tidak bisa, itu yang selalu saya tanamkan kepada atlet," katanya.
Baca juga: Woodball - Jawa Tengah sandang gelar juara umum usai sabet tiga emas
Ibadah yang terus ditegakkan tentu juga dibarengi oleh segala persiapan dan latihan panjang dan penuh perjuangan. Bambang menjelaskan timnya menjalani latihan intens untuk menghadapi PON XXI selama tiga bulan sepuluh hari di Semarang dan Jepara.
"(Latihan) terakhir itu dua minggu kita di Pantai Bandengan, Jepara karena menyesuaikan dengan kontur lapangan seperti di sini," ujarnya.
Ia dan tim woodball juga menghadapi berbagai lika-liku selama proses persiapan mulai dari tempat latihan yang berpindah-pindah hingga kendala pada pendanaan. Selain itu, para atlet juga memiliki kesibukan masing-masing dimana sebagian besar berprofesi sebagai guru, lalu ada yang merupakan karyawan swasta dan mahasiswa.
Mereka sampai menghentikan rutinitas dengan mengajukan dispensasi selama dua bulan agar fokus menjalani latihan guna mempersiapkan diri untuk berlaga di PON.
Baca juga: Woodball - Jateng rebut emas terakhir di final double stroke putri
"Jadi itu biasa dimana-mana plus minus itu. Hanya kita orang tua itu yang pandai-pandainya mengkondisikan supaya atlet tidak banyak mengeluh, mensyukuri apa yang memang fasilitas kita dapatkan," katanya.
Dengan segala rintangan yang dihadapi, tidak menyurutkan semangat para atlet woodball Jateng untuk berjuang merebut medali di ajang multi event nasional itu.
Hasilnya, mereka keluar sebagai juara umum cabang olahraga woodball setelah memperoleh akumulasi medali terbanyak yakni tiga emas dan empat perunggu.
Jawa Tengah merebut medali emas di tiga nomor pertandingan yakni single stroke putra, double stroke putra, dan double stroke putri. Sedangkan perunggu diperolehnya dari nomor single stroke putri, tim fairway putra, tim fairway putri, dan double mix fairway.
Capaian itu membuat Jawa Tengah menjadi satu-satunya kontingen yang menyumbangkan medali di semua nomor yang dipertandingkan.
Baca juga: Menjadikan PON XXI lintasan agar woodball semakin bersinar
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: