Surabaya (ANTARA) - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Moga Simatupang menyatakan pihaknya terus berupaya meningkatkan optimalisasi efisiensi rantai pasok dan akses pasar dalam negeri.

“Kementerian Perdagangan terus berupaya meningkatkan optimalisasi efisiensi rantai pasok dan akses pasar dalam negeri,” katanya dalam Forum Bisnis Daerah oleh Kadin Jawa Timur di Surabaya, Jawa Timur, Kamis.

Moga menuturkan optimalisasi itu dilakukan melalui berbagai program strategis yakni salah satunya adalah kebijakan perdagangan antarpulau yang bertujuan menghilangkan kesenjangan dan menciptakan satu data nasional perdagangan antarpulau.

Selain itu, kontrak wilayah maritim juga dilakukan sebagai sinergitas dalam memanfaatkan pulau dan jembatan negara untuk mengurangi kendala transportasi serta mengurangi disparitas harga antara wilayah timur serta wilayah barat Indonesia.

Upaya tersebut sebagai langkah mengurangi ketimpangan pertumbuhan antara Indonesia wilayah barat dan timur serta meratakan transaksi perdagangan yang hingga saat ini masih terpusat di Pulau Jawa.

Ketimpangan pertumbuhan serta terpusatnya perdagangan di Jawa terjadi lantaran infrastruktur logistik dan distribusi barang yang belum optimal sehingga menyebabkan harga barang di Indonesia wilayah Timur menjadi mahal lantaran biaya pengiriman mencapai 30 persen dari harga produk.

Bahkan pelaku usaha di Indonesia timur sering harus menanggung biaya tambahan karena kurangnya volume perdagangan yang kembali ke wilayah tersebut sehingga perjalanan pulang menjadi kosong dan mahal.

Oleh sebab itu, Moga mengatakan revitalisasi sarana perdagangan juga terus dilaksanakan melalui pembangunan pasar atau gudang sebagai roda penggerak dalam mendorong ekonomi di daerah.

Pelaksanaan pembinaan perdagangan dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan sarana perdagangan turut dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan distribusi barang kepada masyarakat.

Baca juga: Kemendag dorong pencapaian integrasi ekonomi domestik
Baca juga: Kemendag: Transaksi perdagangan antarwilayah capai Rp1.621,51 triliun
Baca juga: Kemendag: Australia hentikan penyelidikan antidumping nanas Indonesia