Ia membeberkan, suami yang bernama TB Fachri Ibnu Askar merupakan peboling dari tim Jawa Timur untuk PON tahun ini, sehingga keduanya terpaksa harus berpisah jarak dan waktu guna mengikuti program latihan dari masing-masing tim.
"Terpaksa pisah sementara dari suami, dia latihan di Jakarta, saya di Medan bersama satu anak kami," kata Aldila di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis, usai berhasil menyabet emas paling bergengsi di cabang olahraga boling, yakni nomor master putri.
Emas itu merupakan gelar ketiga bagi Aldila, setelah sempat menyabet emas nomor ganda putri dan all-event.
Baca juga: Boling - Aldila raih emas nomor all event putri
"Alhamdulillah sekali Sumut juara umum, karena kemarin kami ditargetkan mendapatkan minimal tiga emas, jadi bersyukur justru mendapatkan empat emas, sehingga di atas target yang sudah ditentukan," kata peraih medali emas SEA Games Filipina 2019 dan PON XIX Jawa Barat 2016 itu.
Ia meyakini, pencapaian melebihi target itu merupakan hasil kerja keras dari para penggawa tim, khususnya selama enam bulan terakhir.
Aldila mengungkapkan, dirinya sempat gugup saat melawan Tannya Roumimper dari Jawa Timur (Jatim) saat di final.
Baca juga: Aldila: Sulit lawan peboling Jatim, senang menang dua gim langsung
"Saya pertama kali dapat emas itu di PON XIX Jabar ya di nomor master. Sebenarnya saya masa itu tidak diunggulkan justru diunggulkan di ganda campuran, cuma alhamdulilah rezekinya di master saat itu," ujar dia.
Dalam final nomor master putri PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Aldila berhasil membukukan 213 dan 247 poin dari masing-masing gim pertama dan kedua.
Hasil perolehan angka itu, membuat dia menang dua gim langsung dalam format pertandingan best of three.
Sebab, Tannya Roumimper yang menjadi lawannya, hanya mengumpulkan 191 dan 203 poin dari gim awal serta akhir.
Baca juga: Boling - Tannya: PON momentum untuk perkuat pembinaan dan regenerasi
Baca juga: Boling - Oscar: Sumut selevel dengan Jatim, cuma kurang beruntung saja