Beijing (ANTARA) - Meskipun Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini terjepit di antara liburan musim panas dan liburan Hari Nasional China mendatang, namun jumlah pemesanan perjalanan untuk liburan tersebut tetaplah mencatat lonjakan pesat, melampaui liburan-liburan selama tiga hari sebelumnya pada tahun ini, demikian menurut laporan dari berbagai platform perjalanan daring.

Data dari Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China menunjukkan bahwa negara itu mencatatkan 107 juta perjalanan domestik pada liburan Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini. Angka tersebut meningkat 6,3 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019, berdasarkan term-term yang sebanding.

Pertumbuhan yang stabil juga terlihat untuk perjalanan lintas perbatasan. Menurut data dari Administrasi Imigrasi Nasional China, pada liburan yang baru saja berakhir tersebut, China mencatatkan total hampir 5,26 juta perjalanan lintas perbatasan. Jumlah rata-rata harian perjalanan itu melebihi 1,75 juta, menandai peningkatan 18,6 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Sementara itu, berdasarkan portal perjalanan Tuniu.com, opsi yang paling banyak dipilih pengguna selama liburan tersebut adalah tur berkendara sendiri selama dua hingga tiga hari dan perjalanan menggunakan kereta cepat ke berbagai destinasi terdekat.

Festival Pertengahan Musim Gugur secara tradisional merupakan momen bagi keluarga dan teman untuk berkumpul dan mengagumi keindahan bulan purnama. Oleh karena itu, kegiatan yang berpusat pada adat istiadat tradisional banyak diminati selama liburan tersebut.

Sebuah laporan dari penyedia layanan perjalanan daring, Ctrip, menunjukkan bahwa selama liburan Festival Pertengahan Musim Gugur, kegiatan yang berpusat pada elemen budaya tradisional, seperti menghadiri festival lentera, menonton kembang api, menaiki perahu untuk mengamati Bulan, dan berkeliling taman dengan mengenakan pakaian tradisional Hanfu, menjadi opsi kegiatan yang paling digemari.

Dengan menggabungkan perayaan musiman dan elemen budaya tradisional, berbagai daerah di China telah memperluas penawaran konsumsi dan pengalaman mereka di luar kegiatan tradisional mengamati Bulan, kata Cheng Chaogong, kepala peneliti di Institut Penelitian Tongcheng.

Sebagai contoh, Kota Wuhan di China tengah telah menghidupkan kembali pertunjukan kembang api megah yang sempat absen selama lebih dari satu dekade. Langkah ini menghasilkan lonjakan pemesanan tur lokal sebesar 20 persen dibandingkan dengan liburan Festival Perahu Naga selama tiga hari sebelumnya.

Sementara itu, beberapa objek wisata yang ideal untuk mengamati bulan purnama di kota-kota kecil telah menarik perhatian para pelancong muda. Misalnya, Gunung Mingyue di Yichun, Provinsi Jiangxi, yang terkenal dengan "tali luncur gantung (zip line) pengejar Bulan" yang menampilkan jurang terbesar di Asia dan "danau gunung tertinggi di daerah Jiangnan", menjadi destinasi populer bagi kaum muda untuk "mengejar bulan" selama liburan tersebut.

Data dari Meituan, salah satu platform layanan daring terkemuka di China, menunjukkan bahwa sejak September dan seterusnya, jumlah pemesanan untuk kegiatan budaya dan pariwisata di Yichun pada Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini meningkat 326,9 persen secara tahunan (yoy).

Selain itu, Festival Pertengahan Musim Gugur tahun ini juga mencatatkan lonjakan wisata budaya untuk mengapresiasi arsitektur kuno, berkat popularitas video gim "Black Myth: Wukong".

Data dari Ctrip menunjukkan bahwa Provinsi Shanxi, yang memiliki bangunan kuno terbanyak di China, tahun ini mencatatkan peningkatan 16 persen dalam penyewaan mobil dan pemesanan tur menyetir sendiri selama liburan Festival Pertengahan Musim Gugur dibandingkan dengan liburan Festival Perahu Naga.

Bangunan-bangunan ikonis bersejarah yang ditampilkan secara mencolok dalam gim tersebut, seperti Gua Yungang, Pagoda Kayu Yingxian, Kuil Xuankong, dan Kuil Huayan, menjadi pusat perhatian para turis yang antusias.

"Model konsumsi wisata budaya yang mengintegrasikan secara mendalam karakteristik lokal dan adat istiadat budaya memiliki potensi pengembangan yang sangat besar. Dengan meningkatnya permintaan arus wisatawan di berbagai destinasi wisata budaya lokal, kegiatan wisata budaya tradisional menjadi poin kunci untuk menarik wisatawan tahun ini," tutur Zhao Huanyan, seorang ekonom senior di industri pariwisata dan perhotelan.