Jakarta (ANTARA News) -Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan tempat khusus bagi pedagang kaki lima (PKL) pada akhir bulan ini untuk mengantisipasi pedagang musiman kaki lima saat Ramadhan di Pasar Jembatan Dua.


"Nanti disediakan space (ruang) khusus untuk para pedagang musiman Ramadhan pas akhir bulan. Ramadhan kan masih sebulan lagi," kata Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat meresmikan Pasar Jembatan Dua di Tambora Jakarta Barat, Jumat.


Gubernur yang akrab disapa Jokowi itu menilai pasar tradisional perlu dilestarikan karena merupakan warisan budaya Bangsa.


"Pasar tradisonal ini bukan hanya pertemuan penjual dan pembeli, tapi juga ruang interaksi antar-masyrakat, ini merupakan ciri Indonesia," katanya.


Sesaat sebelum menandatangani prasasti di Pasar Jembatan Dua, Jokowi mengatakan pasat tersebut sudah penuh terisi pedagang.


"Bangunan yang di atas, untuk berjualan yang kering seperti kelontong, baju dan yang di bawah untuk sayur, daging ikan. Sudah terisi semuanya. Semuanya sudah penuh. Dulu ‎pasar ini kumuh, menyebabkan macet, tapi sekarang semua sudah bersih, tertata, kemudian ada tempat parkir juga," katanya.


Usai meresmikan, Jokowi sempat masuk ke dalam pasar dan meninjau bangunan setelah revitalisasi tersebut.


Pasar Jembatan Dua dibangun di atas lahan 2.693 meter persegi yang mampu menampung 414 tempat usaha terdiri atas 168 kios dan 246 los.

Selain itu juga ada fasilitas musholla, toilet, dan area parkir yang mampu menampung 20 mobil serta 150 motor.


Jumlah pedagang di Pasar Jembatan Dua sebanyak 260 orang yang memiliki usaha berjualan pakaian, jasa dan perhiasan emas.


PD Pasar Jaya selaku pengelola pasar tradisional di DKI Jakarta menargetkan akan membangun 54 pasar dalam kurun waktu lima tahun ke depan.