PON Aceh Sumut 2024
Jabar: Tim medis dan psikolog kerja sama pastikan kesehatan atlet PON
19 September 2024 16:40 WIB
Petugas medis membantu seorang atlet yang kelelahan mengikuti perlombaan di cabang olahraga atletik PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/9/2024). ANTARA/Donny Aditra
Banda Aceh (ANTARA) - Koordinator Medis Kontingen Jawa Barat (Jabar) PON XXI dr. Trias Nugrahadi, Sp.KN-TM(K) mengatakan, tim medis dan psikolog selalu bekerja sama untuk memastikan kesehatan fisik dan mental para atlet yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON).
“Kami membawa tim psikologi hampir 30 orang, 15 di Sumatera Utara dan 15 di Aceh. Mereka mendampingi hampir setiap cabang olahraga. Dari sisi fisik, kami juga melakukan salah satunya dengan treatment yang memberikan mereka suatu ketenangan bahwa mereka siap,” kata Trias saat konferensi pers di Banda Aceh, Kamis.
Trias mengatakan, para atlet PON didominasi oleh kelompok usia muda yang masih belum punya banyak pengalaman ditambah adanya potensi tekanan emosional yang tinggi saat menghadapi tim dari provinsi lain. Oleh sebab itu, kata dia, tim medis dan psikolog senantiasa mendampingi dan mendukung mereka baik secara fisik maupun secara mental.
Kontingen Jabar sendiri memiliki medical center yang tersedia di venue PON XXI, baik Sumatera Utara maupun Aceh. Medical center ini juga dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan pendukung seperti krioterapi, super inductive system, recovery pump, hingga ultrasonografi.
Tim Jabar juga menyediakan fisioterapis dan masseur pada hampir semua cabang olahraga. Beberapa dokter spesialis juga bersiaga apabila sewaktu-waktu terjadi cedera pada atlet dan membutuhkan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Terkait dengan kebutuhan gizi, Trias mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan kebutuhan gizi para atlet pada setiap cabang olahraga sebelum mereka tiba di Aceh dan Sumut.
Dia mengingatkan, setiap atlet cabang olahraga memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kontingen Jabar melakukan penyesuaian dan penambahan gizi tertentu di luar makanan yang diberikan oleh tuan rumah.
“Ada berbagai porsi yang disediakan oleh tuan rumah, kami tambahkan. Memang cabang olahraga bertanggung jawab juga terhadap bagaimana pemenuhan gizi yang ada. Mereka juga kadang-kadang di beberapa cabang olahraga membawa serta juru masaknya agar kebutuhan gizi mereka terjaga,” kata Trias.
Baca juga: Jabar rebut emas terakhir atletik PON 2024 dari maraton
Baca juga: Tarung Derajat - Jabar raih tiga medali emas di tiga nomor final
Baca juga: Jabar sukses pertahankan emas estafet 4x100 meter putri
“Kami membawa tim psikologi hampir 30 orang, 15 di Sumatera Utara dan 15 di Aceh. Mereka mendampingi hampir setiap cabang olahraga. Dari sisi fisik, kami juga melakukan salah satunya dengan treatment yang memberikan mereka suatu ketenangan bahwa mereka siap,” kata Trias saat konferensi pers di Banda Aceh, Kamis.
Trias mengatakan, para atlet PON didominasi oleh kelompok usia muda yang masih belum punya banyak pengalaman ditambah adanya potensi tekanan emosional yang tinggi saat menghadapi tim dari provinsi lain. Oleh sebab itu, kata dia, tim medis dan psikolog senantiasa mendampingi dan mendukung mereka baik secara fisik maupun secara mental.
Kontingen Jabar sendiri memiliki medical center yang tersedia di venue PON XXI, baik Sumatera Utara maupun Aceh. Medical center ini juga dilengkapi dengan berbagai alat kesehatan pendukung seperti krioterapi, super inductive system, recovery pump, hingga ultrasonografi.
Tim Jabar juga menyediakan fisioterapis dan masseur pada hampir semua cabang olahraga. Beberapa dokter spesialis juga bersiaga apabila sewaktu-waktu terjadi cedera pada atlet dan membutuhkan pertolongan pertama sebelum dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Terkait dengan kebutuhan gizi, Trias mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan kebutuhan gizi para atlet pada setiap cabang olahraga sebelum mereka tiba di Aceh dan Sumut.
Dia mengingatkan, setiap atlet cabang olahraga memiliki kebutuhan gizi yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, kontingen Jabar melakukan penyesuaian dan penambahan gizi tertentu di luar makanan yang diberikan oleh tuan rumah.
“Ada berbagai porsi yang disediakan oleh tuan rumah, kami tambahkan. Memang cabang olahraga bertanggung jawab juga terhadap bagaimana pemenuhan gizi yang ada. Mereka juga kadang-kadang di beberapa cabang olahraga membawa serta juru masaknya agar kebutuhan gizi mereka terjaga,” kata Trias.
Baca juga: Jabar rebut emas terakhir atletik PON 2024 dari maraton
Baca juga: Tarung Derajat - Jabar raih tiga medali emas di tiga nomor final
Baca juga: Jabar sukses pertahankan emas estafet 4x100 meter putri
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: