Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat menyisir rumah warga dan fasilitas umum yang rusak akibat gempa untuk mendapatkan data yang akurat sebelum melakukan langkah lebih lanjut memberikan bantuan.

"Malam terakhir jam 11 malam itu ada di angka 1.107 (unit rumah dan fasilitas umum), belum tahu hari ini jadi berapa," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana, kepada wartawan di Garut, Kamis.

Ia menuturkan Pemkab Garut sejak Rabu (18/9) malam sudah menetapkan bencana gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.0 yang berlokasi di Bandung itu sebagai status tanggap darurat bencana.

Setelah penetapan status, pihaknya juga bergerak untuk memastikan semua korban bencana alam mendapatkan penanganan, termasuk didata dampak kerusakannya.

"Saya sudah perintahkan teman-teman BPBD khususnya dan SKPD terkait sesuai dengan fungsinya masing-masing," katanya.

Ia menyebutkan, berdasarkan laporan di lapangan ada enam kecamatan yang terdampak bencana gempa yakni Pasirwangi, Sukaresmi, Cibiuk, Tarogong Kaler, Samarang, dan Cisurupan.

Menurut dia, daerah yang cukup besar terdampak gempa bumi yakni Kecamatan Pasirwangi di wilayah pegunungan Garut.

"Ini (kerusakan) tersebar di enam kecamatan, meskipun yang lain ada kejadian tapi yang paling besar itu ada di wilayah Pasirwangi," katanya.

Ia menambahkan, terkait tingkat kerusakan bangunan rumah warga maupun fasilitas umum seperti sekolah masih dalam penilaian, belum dapat dipastikan kategori rusaknya.

"Meskipun kualifikasinya belum kita yakinkan, tetapi kali ini lebih banyak yang rusaknya dibandingkan dengan kasus (data) yang kemarin," katanya.

Baca juga: Kepala BNPB tinjau lokasi pengungsian gempa bumi di Kabupaten Bandung

Baca juga: Pemkab Bandung dirikan dapur umum layani pengungsi terdampak gempa