BRGM luncurkan kurikulum tema gambut di Kalsel
19 September 2024 14:23 WIB
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Provinsi Kalimantan Selatan Husnul Hatimah saat peluncuran kurikulum merdeka terkait Pendidikan Lingkungan Hidup Gambut di Banjarbaru, Kalsel, Kamis (19/9/2024). ANTARA/HO-Pemprov Kalsel.
Banjarmasin (ANTARA) - Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) meluncurkan kurikulum pelajaran tema gambut di Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan memuat materi pelestarian lingkungan, serta pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalimantan Selatan Husnul Hatimah di Banjarbaru, Kamis, mengatakan BRGM menginisiasi Kurikulum Merdeka tersebut agar generasi muda dapat menanamkan pemahaman dan keterlibatan terhadap pengendalian karhutla, serta meningkatkan kepedulian kelestarian lingkungan
Baca juga: Peneliti: Pembasahan lahan gambut signifikan turunkan emisi karbon
Husnul menuturkan, Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Gambut sebagai materi muatan lokal pada satuan pendidikan menengah sebagau upaya pelestarian ekosistem gambut dan pencegahan karhutla di Provinsi Kalsel.
Husnul mengungkapkan Kalsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hidrologis gambut, sehingga kerap mengalami permasalahan kerusakan hutan dan lahan yang disebabkan karena kebakaran lahan gambut.
Husnul menjelaskan, kebakaran lahan gambut berdampak negatif pada kualitas kesehatan, lingkungan, serta perekonomian, sehingga dapat menghambat roda pembangunan di "Banua" atau Kalsel.
"Pemprov Kalsel berkomitmen berupaya pengendalian dampak dari perubahan iklim, salah satunya melalui gerakan revolusi hijau yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor," ucap Husnul.
Baca juga: Tujuh hektare lahan gambut di Banjarbaru Kalsel terbakar Rabu siang
Sehingga, gerakan ini menjadi instrumen yang tepat untuk diintegrasikan pada kurikulum merdeka terutama pada sekolah tingkat menengah.
Husnul mengharapkan, integrasi pendidikan lingkungan gambut pada kurikulum menjadi instrumen untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi muda melalui pendidikan formal agar menjaga lingkungan hidup terutama ekosistem gambut.
Menurut Husnul, pemahaman dan keterlibatan generasi muda, memang sangat penting terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Oleh karena itu, Husnul menekankan integrasi muatan lokal perlindungan ekosistem gambut pada kurikulum merdeka sehingga menjadi sarana untuk menanamkan dan meneguhkan kepedulian generasi muda.
Baca juga: Peneliti: Paludikultur solusi restorasi lahan gambut berbasis alam
Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Provinsi Kalimantan Selatan Husnul Hatimah di Banjarbaru, Kamis, mengatakan BRGM menginisiasi Kurikulum Merdeka tersebut agar generasi muda dapat menanamkan pemahaman dan keterlibatan terhadap pengendalian karhutla, serta meningkatkan kepedulian kelestarian lingkungan
Baca juga: Peneliti: Pembasahan lahan gambut signifikan turunkan emisi karbon
Husnul menuturkan, Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup Gambut sebagai materi muatan lokal pada satuan pendidikan menengah sebagau upaya pelestarian ekosistem gambut dan pencegahan karhutla di Provinsi Kalsel.
Husnul mengungkapkan Kalsel merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hidrologis gambut, sehingga kerap mengalami permasalahan kerusakan hutan dan lahan yang disebabkan karena kebakaran lahan gambut.
Husnul menjelaskan, kebakaran lahan gambut berdampak negatif pada kualitas kesehatan, lingkungan, serta perekonomian, sehingga dapat menghambat roda pembangunan di "Banua" atau Kalsel.
"Pemprov Kalsel berkomitmen berupaya pengendalian dampak dari perubahan iklim, salah satunya melalui gerakan revolusi hijau yang digagas Gubernur Kalsel Sahbirin Noor," ucap Husnul.
Baca juga: Tujuh hektare lahan gambut di Banjarbaru Kalsel terbakar Rabu siang
Sehingga, gerakan ini menjadi instrumen yang tepat untuk diintegrasikan pada kurikulum merdeka terutama pada sekolah tingkat menengah.
Husnul mengharapkan, integrasi pendidikan lingkungan gambut pada kurikulum menjadi instrumen untuk membangun kesadaran dan pemahaman generasi muda melalui pendidikan formal agar menjaga lingkungan hidup terutama ekosistem gambut.
Menurut Husnul, pemahaman dan keterlibatan generasi muda, memang sangat penting terhadap pelestarian lingkungan hidup.
Oleh karena itu, Husnul menekankan integrasi muatan lokal perlindungan ekosistem gambut pada kurikulum merdeka sehingga menjadi sarana untuk menanamkan dan meneguhkan kepedulian generasi muda.
Baca juga: Peneliti: Paludikultur solusi restorasi lahan gambut berbasis alam
Pewarta: Imam Hanafi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2024
Tags: