Korban jiwa akibat ledakan di Lebanon bertambah jadi 20 orang
19 September 2024 09:47 WIB
Fatima Abdullah (8) sedang bersemangat mengulang pelajaran setelah hari pertamanya di sekolah di desa Saraain El Faouqa, Lembah Bekaa, Lebanon. Fatima menjadi salah satu korban tewas akibat ledakan pager di Lebanon. Negara itu mengalami dua kali serangan ledakan alat komunikasi dan sistem listrik. Dalam dua kejadian itu, 26 orang tewas dan lebih dari 3.200 terluka. /ANTARA/Anadolu/py
Beirut (ANTARA) - Korban jiwa akibat sederet ledakan perangkat komunikasi di berbagai wilayah di Lebanon bertambah menjadi 20 orang, kata pusat tanggap darurat Kementerian Kesehatan negara tersebut.
"Menurut data terbaru, akibat ledakan walkie-talkie sore ini, jumlah korban tewas mencapai 20 orang, dengan lebih dari 450 orang lainnya terluka," kata pusat tanggap darurat tersebut.
Sebuah sumber dari Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa perangkat komunikasi selain penyeranta (pager) meledak di berbagai wilayah di Lebanon pada Rabu.
Media Lebanon melansir bahwa walkie-talkie yang meledak itu dibeli sekitar lima bulan lalu, hampir bersamaan dengan penyeranta yang meledak pada Selasa.
Sumber: Sputnik
Baca juga: DK PBB akan gelar rapat darurat Jumat bahas ledakan pager di Lebanon
Baca juga: Sekjen PBB prihatin atas ledakan alat komunikasi di Lebanon dan Suriah
"Menurut data terbaru, akibat ledakan walkie-talkie sore ini, jumlah korban tewas mencapai 20 orang, dengan lebih dari 450 orang lainnya terluka," kata pusat tanggap darurat tersebut.
Sebuah sumber dari Lebanon mengatakan kepada Sputnik bahwa perangkat komunikasi selain penyeranta (pager) meledak di berbagai wilayah di Lebanon pada Rabu.
Media Lebanon melansir bahwa walkie-talkie yang meledak itu dibeli sekitar lima bulan lalu, hampir bersamaan dengan penyeranta yang meledak pada Selasa.
Sumber: Sputnik
Baca juga: DK PBB akan gelar rapat darurat Jumat bahas ledakan pager di Lebanon
Baca juga: Sekjen PBB prihatin atas ledakan alat komunikasi di Lebanon dan Suriah
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2024
Tags: