AS tawarkan bantuan untuk Turki
15 Mei 2014 11:17 WIB
Jenazah penambang dibawa ke ambulans di Soma, sebuah distrik di provinsi Manisa, bagian timur Turki, Rabu (14/5). Sebuah ledakan diikuti dengan kebakaranm terjadi di tambang batubara di Soma menewaskan 157 penambang dan ratusan lainnya masih terjebak, menurut walikota provinsi, dalam bencana tambang terburuk di negara tersebut selama bertahun-tahun. ANTARA FOTO/REUTERS/ Osman Orsal/djo/14 (REUTERS/ Osman Orsal)
Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat menawarkan bantuan untuk sekutunya Turki yang sedang terguncang akibat bencana tambang yang menewaskan 245 pekerja.
"Atas nama rakyat Amerika, kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban, dan kami berharap yang terbaik para pekerja tambang yang tersisa dapat dikeluarkan dengan selamat," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney.
"Turki adalah teman dekat dan sekutu lama Amerika Serikat. Kami siap membantu pemerintah Turki jika diperlukan. Dan kita akan terus berdiri bersama-sama menghadapi tragedi saat ini."
Gangguan listrik di tambang di kota Turki barat, Soma, Provinsi Manisa, menyebabkan satu ledakan besar.
Pihak berwenang mengatakan, Selasa, 450 pekerja tambang telah diselamatkan.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu, mengatakan jumlah korban jiwa akibat kecelakaan tambang batu bara Turki telah mencapai 238.
Di dalam pernyataan di lokasi kecelakaan di Provinsi Manisa, Turki Barat, tempat 120 orang lagi masih terjebak di bawah tanah, Erdogan berjanji bahwa upaya pertolongan akan dilanjutkan dan pemerintah akan menyelidiki kecelakaan tersebut secara menyeluruh.
Janji itu disampaikan Erdogan di tengah protes anti-pemerintah di Istanbul, Ankara, Izmir, Antalya dan kota besar lain sehubungan dengan kecelakaan tambang tersebut.
(H-AK)
"Atas nama rakyat Amerika, kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga para korban, dan kami berharap yang terbaik para pekerja tambang yang tersisa dapat dikeluarkan dengan selamat," kata Juru Bicara Gedung Putih Jay Carney.
"Turki adalah teman dekat dan sekutu lama Amerika Serikat. Kami siap membantu pemerintah Turki jika diperlukan. Dan kita akan terus berdiri bersama-sama menghadapi tragedi saat ini."
Gangguan listrik di tambang di kota Turki barat, Soma, Provinsi Manisa, menyebabkan satu ledakan besar.
Pihak berwenang mengatakan, Selasa, 450 pekerja tambang telah diselamatkan.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan, Rabu, mengatakan jumlah korban jiwa akibat kecelakaan tambang batu bara Turki telah mencapai 238.
Di dalam pernyataan di lokasi kecelakaan di Provinsi Manisa, Turki Barat, tempat 120 orang lagi masih terjebak di bawah tanah, Erdogan berjanji bahwa upaya pertolongan akan dilanjutkan dan pemerintah akan menyelidiki kecelakaan tersebut secara menyeluruh.
Janji itu disampaikan Erdogan di tengah protes anti-pemerintah di Istanbul, Ankara, Izmir, Antalya dan kota besar lain sehubungan dengan kecelakaan tambang tersebut.
(H-AK)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014
Tags: