Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di sektor usaha mikro melalui berbagai pelatihan dan pendampingan dengan tujuan mendorong sektor usaha ini agar tumbuh secara mandiri dan kompetitif.

Saat membuka Pelatihan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Bidang Manajerial dengan Skema Berjenjang Level 3 di Semarang, Rabu, Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM Yulius mengatakan bahwa Pemerintah berkepentingan mendorong pelaku usaha mikro agar memiliki landasan yang kuat untuk tumbuh dan berkembang sehingga dapat berkontribusi lebih signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk memberdayakan usaha mikro agar lebih tangguh dan berdaya saing," ucapnya, dikutip dari keterangan tertulis di Jakarta.

Selama pelatihan pengembangan kapasitas SDM, pelaku usaha mikro akan diberi pendampingan terkait dengan pengelolaan keuangan, strategi pemasaran, hingga inovasi produk dan layanan. Kegiatan ini disusun secara berjenjang dengan harapan setiap peserta dapat meningkatkan kapasitasnya secara bertahap sesuai dengan perkembangan usahanya.

"Selain itu, ada pendampingan oleh tenaga pendamping yang kompeten. Para tenaga pendamping akan bekerja secara intensif dan terarah untuk membantu peserta mengatasi hambatan dan tantangan dalam bisnis pelaku usaha mikro," kata Yulius.

Yulius berharap ke depan program pelatihan dan pendampingan bagi pelaku usaha mikro dapat terus berlanjut sehingga sektor usaha mikro dapat lebih mudah berkembang dan naik kelas.

Ia mengatakan bahwa untuk mendorong daya saing UMKM dibutuhkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak terutama pemerintah daerah, swasta, dan para pemangku kebijakan terkait lainnya.

Baca juga: Kemenkop UKM terus lakukan transformasi UMKM agar berdaya saing
Baca juga: Kemarin, Dua BUMN diakui dunia hingga direktur utama ASABRI yang baru


Di tempat yang sama, Direktur Pengembangan UMKM dan Koperasi Kementerian PPN/Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto menyatakan program pelatihan dan pendampingan yang intensif menjadi penting untuk membantu para pelaku usaha mikro mengembangkan skala usahanya.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat buat mereka karena ini mendorong mereka menjadi paham bagaimana mengatur usaha mereka, tahu bagaimana manajerial membuat mereka makin disiplin dan lebih memahami bagaimana cara meningkatkan usahanya," kata Mahatmi.

Menurut dia, salah satu masalah yang sering dihadapi pelaku usaha mikro adalah mengelola keuangan. Untuk itu, pelatihan manajerial dinilai menjadi salah satu solusi jitu mengatasi permasalahan tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Eddy S. Bramiyanto menilai pelatihan manajerial yang rutin digelar oleh Kemenkop UKM memberikan dampak positif bagi pelaku usaha berupa kenaikan omzet, jumlah tenaga kerja hingga meningkatnya aset.

Eddy menjelaskan bahwa pelatihan manajerial bagi UMKM merupakan program pelatihan pengembangan kapasitas pelaku usaha yang dilaksanakan dengan sistem berjenjang. Para peserta akan langsung dimentori oleh pelaku bisnis dan konsultan yang sudah berpengalaman dalam membina dan membentuk pelaku usaha.

"Konsep pelatihan berjenjang ini dapat diadopsi serta menjadi pedoman bagi pemerintah daerah lainnya untuk melakukan pelatihan terstruktur bagi peningkatan dan pengembangan SDM UMKM," katanya.