Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan meminta di wilayah tersebut tidak mencontek saat ulangan atau ujian sebagai upaya untuk menanamkan pendidikan antikorupsi. "Program ASN Mengajar Antikorupsi bertujuan untuk memberikan pemahaman dini kepada pelajar baik tingkatan SD, SMP dan SMA sederajat tentang budaya korupsi yang ada di sekelilingnya," kata Auditor Inspektur Pembantu Kota Jakarta Selatan, Binsar L Simanjuntak di SMKN 62 Jakarta, Rabu.

Binsar mengatakan mencontek merupakan salah satu korupsi yang dilakukan peserta didik. Karena itu, para pelajar harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang menjadi tugasnya.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Kota Administrasi Jakarta Selatan, Nuruning Septarida menilai dengan program ini nantinya peserta didik bisa mengimplementasikan antikorupsi sejak dini di dalam kehidupannya.

"Ini sangat baik sekali, kita sebagai ASN harus bisa menanamkan sejak dini budaya anti korupsi di masyarakat khususnya pelajar agar nantinya mereka saat memasuki dunia kerja sudah terhindar dari yang namanya korupsi," ujar Nuruning.

Baca juga: Sudin Pendidikan Jakbar gelar Festival Patriot Anti Korupsi
Baca juga: Wako Jakut ajak pelajar terapkan perilaku jujur dalam pendidikan
Nuruning menuturkan, edukasi antikorupsi ini juga diharapkan dapat membangun generasi emas Indonesia 2045 dapat digapai dengan mudah.

"Semoga nantinya mereka, generasi emas ini akan menjadi contoh untuk masyarakat dalam menerapkan nilai-nilai antikorupsi," katanya.

Kepala SMKN 62 Jakarta, Maslikhatien
mengapresiasi kegiatan hari ini yang diikuti 40 peserta didik kelas X dan XI. Ia pun mengucapkan terima kasih karena pemerintah sudah mengedukasi antikorupsi sejak dini di kalangan pelajar.
"Harapannya kegiatan ini bisa terus rutin diadakan, baik setiap tahunnya atau setiap semester," kata Maslikhatien.