PSCS Cilacap kalahkan Persipasi Bekasi 3-1
15 Mei 2014 01:05 WIB
Pesepakbola PSCS Cilacap Tri Apmadi (kiri) berebut bola dengan pesepakbola PPSM Sakti Magelang Imam Sahid Albana (kanan), saat bertanding dalam Putaran Divisi Utama Liga Ti-Phone 2010/2011 di Stadion Wijayakusuma Cilacap, Jateng, Selasa (18/1). (ANTARA/Idhad Zakaria)
Cilacap (ANTARA News) - Tim PSCS mengalahkan Persipasi Bekasi 3-1 dalam laga lanjutan Kompetisi Sepak Bola Divisi Utama 2014 Grup 3 di Stadion Wijayakusuma, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu malam.
Tiga gol bagi PSCS diciptakan oleh Wahyu Tri Harjanto pada menit ke-42, Gunaryo pada menit ke-88, dan Roberto Kwateh pada menit ke-93, sedangkan satu gol bagi Persipasi Bekasi, Jawa Barat, diciptakan Erik F. Senaen pada menit ke-59.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton itu, PSCS langsung menunjukkan permainan menyerang ke pertahanan Persipasi sejak peluit tanda dimulainya babak pertama ditiup wasit Sukriwiyanto.
Kendati demikian, sejumlah peluang yang dimiliki PSCS gagal membuahkan gol seperti yang terjadi pada menit ke-2, bola yang disundul Roberto Kwateh dapat ditangkap kiper Persipasi Pipik Suratno meskipun akhirnya terlepas dan keluar gawang.
Demikian pula tendangan Saeful Bahri pada menit ke-10 melintas tipis di atas mistar gawang Persipasi.
Sementara itu, para pemain Persipasi terus berusaha membalas serangan ke pertahanan PSCS.
Akan tetapi, upaya tim besutan pelatih H. Warta Kusuma itu selalu dikandaskan oleh tuan rumah PSCS.
Setelah berulang kali gagal memanfatkan peluang, tim yang berjuluk Laskar Nusakambangan itu akhirnya dapat menciptakan gol berkat tendangan Wahyu Tri Harjanto atas umpan Arif Sarifudin pada menit ke-42 sehingga skor berubah menjadi 1-0 untuk PSCS.
Gatot Barnowo pun langsung menyambut gol pertama yang diciptakan anak-anak asuhannya itu dengan melakukan sujud syukur di tepi lapangan.
Meskipun terjadi perpanjangan waktu selama dua menit, hingga waktu turun minum skor tetap bertahan 1-0 untuk PSCS Cilacap.
Memasuki babak kedua, Persipasi berusaha bangkit dengan melancarkan serangan ke pertahanan PSCS.
Kendati sempat tertahan, upaya tersebut membuahkan hasil karena bola yang ditendang Erik F. Senaen berhasil bersarang di gawang PSCS yang dijaga kiper Wendra Kanasta sehingga skor berubah menjadi 1-1 pada menit ke-59.
Setelah gawangnya kebobolan, anak-anak PSCS berusaha bangkit dan menyerang ke pertahanan Persipasi.
Akan tetapi, sejumlah peluang yang dimiliki PSCS kembali gagal membuahkan gol. Bahkan, pertandingan pun makin memanas karena kedua tim ngotot untuk menambah pundi-pundi gol.
Kendati demikian, upaya PSCS untuk menambah pundi-pundi gol pun membuahkan hasil.
Gunaryo yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Persipasi berhasil melesakkan bola hingga bersarang di jaring tim tamu sehingga skor berubah menjadi 2-1 untuk PSCS.
Selang beberapa menit kemudian, Roberto Kwateh menambah satu gol kemenangan bagi PSCS karena bola yang ditendangnya mampu bersarang di gawang Persipasi sehingga skor berubah menjadi 3-1 pada menit ke-93.
Akan tetapi, gol tersebut justru memicu kericuhan karena para pemain Persipasi menganggap "offside" sehingga pertandingan sempat terhenti beberapa saat.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan kembali setelah kericuhan tersebut berhasil diredam.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 3-1 untuk PSCS.
Selama pertandingan tersebut berlangsung, wasit Sukriwiyanto memberikan kartu kuning kepada sejumlah pemain Persipasi, yakni Marwansyah Agung, Aswar, Munirul Islam, Stephen Mennoh, dan Wallace R. Da Silva.
Saat ditemui usai pertandingan, Manajer Persipasi Fahri R. Sinaga mengaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit.
"Wasit perlu dievaluasi. Bagaimana sepak bola Indonesia jika wasitnya seperti ini?" katanya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Persipasi Ega Raka Galih mengatakan bahwa tim asal Bekasi itu sebenarnya bisa mengimbangi PSCS.
Bahkan, kata dia, gol terakhir tadi seharusnya "offside" karena dua penyerang PSCS berada di belakang Persipasi.
"Seandainya kalau pertandingan ini tidak dikotori oleh tangan-tangan kotor wasit yang sedikit menguntungkan tuan rumah, pertandingan ini akan makin menarik," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pelatih PSCS Gatot Barnowo mengatakan bahwa kelemahan-kelemahan dalam pertandingan harus diperbaiki.
Menurut dia, banyaknya peluang yang gagal membuahkan gol membuat beban tersendiri bagi pemain PSCS.
"Adik-adik terlalu bersemangat sehingga menguras banyak tenaga," katanya. (SMT/D007)
Tiga gol bagi PSCS diciptakan oleh Wahyu Tri Harjanto pada menit ke-42, Gunaryo pada menit ke-88, dan Roberto Kwateh pada menit ke-93, sedangkan satu gol bagi Persipasi Bekasi, Jawa Barat, diciptakan Erik F. Senaen pada menit ke-59.
Dalam pertandingan yang disaksikan sekitar 10 ribu penonton itu, PSCS langsung menunjukkan permainan menyerang ke pertahanan Persipasi sejak peluit tanda dimulainya babak pertama ditiup wasit Sukriwiyanto.
Kendati demikian, sejumlah peluang yang dimiliki PSCS gagal membuahkan gol seperti yang terjadi pada menit ke-2, bola yang disundul Roberto Kwateh dapat ditangkap kiper Persipasi Pipik Suratno meskipun akhirnya terlepas dan keluar gawang.
Demikian pula tendangan Saeful Bahri pada menit ke-10 melintas tipis di atas mistar gawang Persipasi.
Sementara itu, para pemain Persipasi terus berusaha membalas serangan ke pertahanan PSCS.
Akan tetapi, upaya tim besutan pelatih H. Warta Kusuma itu selalu dikandaskan oleh tuan rumah PSCS.
Setelah berulang kali gagal memanfatkan peluang, tim yang berjuluk Laskar Nusakambangan itu akhirnya dapat menciptakan gol berkat tendangan Wahyu Tri Harjanto atas umpan Arif Sarifudin pada menit ke-42 sehingga skor berubah menjadi 1-0 untuk PSCS.
Gatot Barnowo pun langsung menyambut gol pertama yang diciptakan anak-anak asuhannya itu dengan melakukan sujud syukur di tepi lapangan.
Meskipun terjadi perpanjangan waktu selama dua menit, hingga waktu turun minum skor tetap bertahan 1-0 untuk PSCS Cilacap.
Memasuki babak kedua, Persipasi berusaha bangkit dengan melancarkan serangan ke pertahanan PSCS.
Kendati sempat tertahan, upaya tersebut membuahkan hasil karena bola yang ditendang Erik F. Senaen berhasil bersarang di gawang PSCS yang dijaga kiper Wendra Kanasta sehingga skor berubah menjadi 1-1 pada menit ke-59.
Setelah gawangnya kebobolan, anak-anak PSCS berusaha bangkit dan menyerang ke pertahanan Persipasi.
Akan tetapi, sejumlah peluang yang dimiliki PSCS kembali gagal membuahkan gol. Bahkan, pertandingan pun makin memanas karena kedua tim ngotot untuk menambah pundi-pundi gol.
Kendati demikian, upaya PSCS untuk menambah pundi-pundi gol pun membuahkan hasil.
Gunaryo yang memanfaatkan kemelut di depan gawang Persipasi berhasil melesakkan bola hingga bersarang di jaring tim tamu sehingga skor berubah menjadi 2-1 untuk PSCS.
Selang beberapa menit kemudian, Roberto Kwateh menambah satu gol kemenangan bagi PSCS karena bola yang ditendangnya mampu bersarang di gawang Persipasi sehingga skor berubah menjadi 3-1 pada menit ke-93.
Akan tetapi, gol tersebut justru memicu kericuhan karena para pemain Persipasi menganggap "offside" sehingga pertandingan sempat terhenti beberapa saat.
Pertandingan akhirnya dilanjutkan kembali setelah kericuhan tersebut berhasil diredam.
Hingga peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor tetap bertahan 3-1 untuk PSCS.
Selama pertandingan tersebut berlangsung, wasit Sukriwiyanto memberikan kartu kuning kepada sejumlah pemain Persipasi, yakni Marwansyah Agung, Aswar, Munirul Islam, Stephen Mennoh, dan Wallace R. Da Silva.
Saat ditemui usai pertandingan, Manajer Persipasi Fahri R. Sinaga mengaku kecewa terhadap kepemimpinan wasit.
"Wasit perlu dievaluasi. Bagaimana sepak bola Indonesia jika wasitnya seperti ini?" katanya.
Sementara itu, Asisten Pelatih Persipasi Ega Raka Galih mengatakan bahwa tim asal Bekasi itu sebenarnya bisa mengimbangi PSCS.
Bahkan, kata dia, gol terakhir tadi seharusnya "offside" karena dua penyerang PSCS berada di belakang Persipasi.
"Seandainya kalau pertandingan ini tidak dikotori oleh tangan-tangan kotor wasit yang sedikit menguntungkan tuan rumah, pertandingan ini akan makin menarik," katanya.
Dalam kesempatan terpisah, Pelatih PSCS Gatot Barnowo mengatakan bahwa kelemahan-kelemahan dalam pertandingan harus diperbaiki.
Menurut dia, banyaknya peluang yang gagal membuahkan gol membuat beban tersendiri bagi pemain PSCS.
"Adik-adik terlalu bersemangat sehingga menguras banyak tenaga," katanya. (SMT/D007)
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: