Banda Aceh (ANTARA) - Salah seorang pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 62 Cot Mesjid Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, Syakir Arkan meninggal dunia terkena reruntuhan bangunan sekolah akibat diterjang angin kencang.

"Iya benar, salah satu korban meninggal dunia akibat terkena reruntuhan pecahan plafon," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dinkes) Banda Aceh Sulaiman Bakri, di Banda Aceh, Rabu.

Selain ada siswa meninggal, kata dia, juga terdapat pelajar lainnya yaitu Lutfi yang ikut terkena reruntuhan hingga harus mendapatkan perawatan. Saat ini korban masih dalam penanganan di rumah sakit. Kemudian seorang lagi hanya mengalami luka ringan.

Baca juga: BMKG: Waspada potensi peningkatan hujan sampai penutupan PON di Sumut

Sementara itu Sekretaris Disdik Banda Aceh Teuku Erwin Irham menjelaskan musibah tersebut telah menorehkan luka mendalam bagi semuanya.

Peristiwa itu, kata dia, terjadi ketika anak-anak sedang beristirahat siang dan sebagian bermain di halaman sekolah, termasuk korban yang meninggal dunia.

"Tiba-tiba muncul angin sangat kencang dan guru-guru bergegas memerintahkan siswa segera kembali ke ruang kelas dan siswa mematuhinya," ujar Teuku Erwin Irham.

Baca juga: BMKG prakirakan cuaca Indonesia hari ini umumnya berawan hingga hujan

Kejadian ini begitu cepat, lanjut dia, ketika anak-anak berbondong antre masuk kelas, tiba-tiba angin kencang kembali datang dan merusak atau menerbangkan sebagian plafon lantai dua bangunan sekolah ke arah barisan pelajar dan mengenai tiga siswa.

"Musibah terbesar dialami oleh ananda Syakir Arkan yang terkena tepat di bagian kepala," ucap Teuku Erwin Irham.

Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh memprediksikan bahwa Banda Aceh dan Aceh Besar dilanda hujan hingga sepekan ke depan.

Baca juga: BMKG: Waspada angin kencang di Aceh pada transisi ke musim hujan