Jakarta yang diperkuat Wahyu Setiawan, Eko Rimbawan, Bayu Kertanegara, dan Fatah Sidik, membukukan waktu tercepat 39,80 detik.
Sementara Sudirman Hadi, Ilham Nurkholis, Mirawan, dan Zohri, harus puas mempersembahkan medali perak kepada NTB dengan waktu 40,24 detik.
Zohri yang menjadi pelari kedua NTB, tak mampu membantu timnya merebut emas, tetapi lebih baik dari pada PON Papua 2021 ketika NTB meraih perunggu.
Adith Rici Prada, Okky Setyo Utomo, Adith Rico Prada, dan Julio Aditya, mencatat waktu 40,57 detik untuk memberikan medali perunggu kepada Jawa Tengah.
Baca juga: Jabar sukses pertahankan emas estafet putri 4x100 meter
Meski memenangkan emas, DKI tak mampu memecahkan rekor PON dan nasional.
Pada PON Jawa Barat 2016, NTB yang diperkuat Sudirman Hadi, Fadlin, Iswandi, dan Sapwaturrahman, menorehkan waktu 39,78 detik.
Sedangkan rekor nasional tercetak dalam Asian Games 2018 ketika Fadlin, Zohri, Eko, dan Bayu Kertanegara, membukukan waktu 38,77 detik.
DKI Jakarta menambah emas menjadi total delapan emas dari atletik.
Final estafet 4x100 meter putra diikuti DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Aceh.
Baca juga: Cedera hamstring tak halangi Hendro berprestasi di PON 2024