Montevideo (ANTARA News) - Oscar Tabarez yang memasuki piala dunia ketiganya dan mungkin yang terakhir sebagai pelatih Uruguay berharap pemainnya menjadi lebih baik dibandingkan dengan empat tahun lalu dan sampai ke final.

Tabares mengaku kekalahan Brasil melawan Uruguay pada final Piala Dunia 1950 di Stadion Maracana bukan yang paling penting di benak anak asuhnya.

Bersama Uruguay pelatih 67 tahun ini akan menghadapi tugas cukup berat karena satu grup dengan para mantan juara dunia Italia dan Inggris.

"Saya tidak menghiraukannya, saya telah melewati 1989 ketika kami kalah pada final Piala Amerika melawan Brasil," kata Tabarez seperti dilansir AFP.

"El Maracanazo (panggilan untuk kekalahan Maracana dari bahasa Portugal) mempunyai tempat dalam sejarah dan unik, tetapi itu bukan hal yang kami jadikan pedoman hidup."

Tabarez menunjukkan kesetiannya dengan memilih pemain yang kebanyakan bermain pada Piala Dunia empat tahun lalu, walaupun ada beberapa pemain berusia 33 tahun, yakni bek dan kapten Diego Lugano.

"Ketika seseorang menyarankan pemain untuk diseleksi, mereka harus katakan kepada saya siapa yang harus saya coret dari daftar! Itu sudah melewati pertimbangan tertentu untuk bekerja dengan sejumlah pemain dan membangun skuad," kata pelatih yang dijuluki Maestro itu kepada FIFA.com pada wawancara pada 2012.

"Itu yang akan memberi kami stabilitas. Jadi, membuat kesempatan demi kesempatan yang Anda dapat bukan hal yang bagus. Kami mencari pemain, senior ataupun junior, karena memenuhi kriteria tertentu dan yang telah kami puji."

"Perjalanan itu sendiri adalah hadiah," kata Tabarez yang terkenal dengan kata-katanya Anda lebih penting dari pada hasil di lapangan.

Dengan penyerang berkualitas seperti Luis Suarez dan Edinson Cavani tidak menutup kemungkinan Uruguay akan mengulangi Piala Dunia 1950 ketika menjuarai Piala Dunia.