Haikou (ANTARA) - Rapper Amerika Serikat (AS) Kanye West mengguncang Stadion Wuyuanhe di Haikou, ibu kota provinsi pulau Hainan, China selatan, lewat pertunjukan musik langsung pada Minggu (15/9), yang tidak hanya menyuntikkan semangat kepada para penggemarnya, tetapi juga memicu lonjakan ekonomi pariwisata liburan setempat.

Pertunjukan pada malam pertama masa liburan Festival Pertengahan Musim Gugur selama tiga hari tersebut menandai kehadiran kembali Kanye West di China sejak menggelar konser pada 2008 di Beijing dan Shanghai, dan Haikou menjadi satu-satunya titik singgah Kanye West di China dalam rangkaian tur dunianya.

Bertajuk "world tour listening party", pertunjukan langsung itu menarik hampir 40.000 penggemar, dengan 95 persen di antaranya berasal dari luar Hainan. Mereka kebanyakan datang dari Shanghai, Guangdong, Zhejiang, dan Beijing. Beberapa penggemar bahkan datang dari Hong Kong, Makau, Taiwan, dan luar China.

Kota Haikou melakukan persiapan penuh untuk acara tersebut. Hotel, objek wisata, restoran, mal perbelanjaan, dan toko retail menawarkan lebih dari 100 layanan diskon bagi para penggemar untuk memaksimalkan keuntungan ekonomi dari pertunjukan tersebut.

Sebagian berkat pertunjukan itu, rata-rata tingkat okupansi hotel di kota itu melonjak menjadi lebih dari 83 persen pada hari pertama masa liburan tersebut, naik 41,82 persen dari tahun lalu, menurut data dari biro pariwisata kota tersebut.

Diperkirakan pertunjukan itu dapat meraup total pendapatan pariwisata sekitar 373 juta yuan (1 yuan = Rp2.162) atau sekitar 52,6 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp15.338) untuk kota tersebut.

Li Qi, penggemar asal Chengdu di China barat daya, tiba di Haikou sehari sebelum konser itu digelar. Selain menyaksikan pertunjukan tersebut, dia juga berencana menghabiskan liburan Festival Pertengahan Musim Gugur di kota itu, dengan mengunjungi objek wisata ikonis, menikmati kuliner setempat, dan berbelanja di toko bebas bea.

"Saya akan membeli beberapa barang bebas bea untuk keluarga saya," ujar pengunjung tersebut dengan nada antusias.
Penggemar rapper Amerika Kanye West mengantre di Kompleks Perbelanjaan Bebas Bea Internasional Haikou di Haikou, ibu kota Provinsi Hainan, China, pada 15 September 2024. ANTARA/Xinhua


"Pertunjukan itu punya pengaruh yang signifikan, dengan sebagian besar penonton yang hadir datang dari luar pulau ini, (sehingga) mengundang gelombang wisatawan yang besar ke Haikou," urai Wakil Wali Kota Haikou Lyu Xiaolei

"Para pengunjung ini melakukan kegiatan belanja bebas bea serta berbagai aktivitas budaya dan wisata, yang akan benar-benar menggenjot konsumsi liburan di Haikou," ujarnya, sembari menambahkan bahwa kota itu akan menarik lebih banyak konser internasional dan domestik di masa mendatang untuk membangun citranya sebagai kota seni pertunjukan internasional.

Penampilan Kanye West bukanlah satu-satunya acara yang menarik banyak perhatian pada masa liburan ini. Di seluruh China, konser dan festival musik yang menghadirkan para bintang domestik dan internasional menarik banyak penonton.

Di Beijing, konser tahun 2024 Mariah Carey yang digelar pada Minggu dan Senin (16/9) menarik para penggemar dari seluruh China.

"Saya sudah sering berkunjung ke Beijing, tapi kali ini saya datang demi Mariah Carey," tutur Geng Bo, penggemar asal Kota Chongqing di China barat daya, yang berjarak sekitar 1.700 kilometer. "Konser seperti ini jarang ada. Para penggemar dari seluruh negara ini dan bahkan dunia terbang untuk menyaksikannya."

Geng menyampaikan bahwa dia telah menyusun rencana dengan penggemar lainnya dari seluruh China untuk berkumpul di berbagai restoran dan kafe di Beijing.

Menurut Wang Jiansheng, kepala Asosiasi Penelitian Pengembangan Pariwisata Hainan, berkat pembangunan dan globalisasi China, semakin banyak musisi Barat yang datang untuk mengadakan pertunjukan di negara ini.

"Menonton konser telah menjadi bentuk interaksi sosial yang baru," urai Wang. "Penggemar, yang mayoritas anak muda, juga merupakan konsumen utama dalam pasar pariwisata."

Meningkatnya integrasi acara seni pertunjukan dengan pariwisata, kuliner, dan retail memacu konsumsi wisata budaya dan membuktikan bahwa perpaduan antara budaya dan pariwisata memiliki vitalitas yang begitu besar, imbuh Wang.