Jakarta (ANTARA) - Anggota DPRD DKI Jakarta Mujiyono membina relawan pemadam kebakaran sebagai upaya pencegahan dan bentuk perhatian terhadap banyaknya kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Jakarta.

Dalam diskusi Balkoters bertajuk “Tingkatkan Keamanan Listrik, Cegah Kebakaran Di Jakarta" yang dilaksanakan di Balai Kota, Rabu, Mujiyono mengatakan relawan kebakaran telah dibentuk saat ia menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024.

"Saya buat kajian sendiri bersama teman-teman ITB (Institut Teknologi Bandung) kaitannya dengan penanganan kebakaran di permukiman padat penduduk, kurang lebih 3-4 tahun yang lalu. Pada akhirnya menjadi 'supporting document' (berkas pendukung) untuk program relawan kebakaran," kata Mujiyono.

Menurut dia, program ini menjadi salah satu warisan dari Komisi A DPRD DKI Jakarta untuk masyarakat. Di setiap RW, terdapat 30 orang komponen masyarakat yang peduli dengan pencegahan kebakaran menjadi relawan.

Baca juga: DKI perkuat sinergi untuk cegah kebakaran akibat arus pendek listrik

Relawan ini diperlukan karena potensi kebakaran yang paling besar berada di wilayah permukiman padat penduduk. "Kalau kita narasikan daerah kumuh itu, potensi kebakarannya sangat tinggi, penyebabnya terutama karena korsleting listrik hampir 60 persen," ujar Mujiyono.

Dia menambahkan, fakta di lapangan juga menemukan banyak warga di permukiman penduduk yang nekat mengambil listrik sembarangan. Bahkan mereka tidak memakai peralatan atau instalasi listrik sesuai SNI.

Hal ini sangat berpotensi untuk meninggalkan kebakaran. Karena itu, relawan kebakaran ini dibentuk sebagai bagian dari antisipasi penanganan kebakaran di tingkatan RW.

Mujiyono mengatakan, Komisi A DPRD periode 2019-2024 juga kerap menyuarakan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pentingnya penanganan kebakaran.

Baca juga: Kebakaran di Epicentrum diduga akibat kipas blower

Hal itu disampaikan anggota Dewan dalam setiap rapat paripurna terkait Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur soal pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) setiap tahun.

"Penanganan kebakaran di Jakarta atau di Indonesia pada umumnya itu nggak sesederhana seperti penanganan di kota lain atau negara lain. Kita sama-sama tahu Jakarta yang kota global ini masih ada 90 RW yang berkategori kumuh dan miskin," kata Mujiyono.

Setelah kembali dilantik menjadi anggota DPRD DKI Jakarta, Mujiyono mengatakan akan kembali ditugaskan di Komisi A. Mujiyono pun berjanji akan memperjuangkan kelanjutan penanganan kebakaran di permukiman padat penduduk. Salah satu faktornya adalah kondisi kelistrikan yang kurang memadai.

Rencananya di tahun anggaran berikutnya, ada satu kegiatan yang melekat di dewan, yang kurang lebih cakupannya adalah fungsi pengawasan.

"Saat kami mengundang tokoh masyarakat kaitannya dengan sosialisasi misalkan pergub atau perda tentang penanganan bencana, kami akan mengedukasi mereka," kata Mujiyono.