Astra Agro Lestari serap belanja modal 40 persen
18 September 2024 17:49 WIB
Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan saat sesi doorstop setelah Media Day di Menara Astra, Jakarta, Rabu (18/09/2024). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan Grup Astra sektor perkebunan kelapa sawit PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) telah menggunakan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 30-40 persen dari total capex yang senilai Rp1,2 triliun- Rp 1,4 triliun sepanjang tahun 2024.
"Telah digunakan 30 persen sampai 40 persen dari total belanja modal (sampai saat ini)," ujar Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan setelah Media Day di Menara Astra Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 60 sampai 70 persen dari capex pada tahun ini akan dialokasikan sebagai modal replanting, sedangkan sisanya akan digunakan untuk melakukan pemeliharaan.
"Kenapa (capex) turunnya gede banget? Karena ketika 2021 atau 2022 itu, kita ada pembelian dan pembenahan di infrastruktur. Ganti mobil dan lain sebagainya yang ke-delay di dua tahun pandemi. Jadi, agak tinggi tuh memang belanjanya, nah tahun ini udah normal lagi sebenarnya," ujar Fenny.
Per semester I 2024, AALI mencatatkan laba bersih senilai Rp 501,04 miliar, atau meningkat 26,64 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp 367,57 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Entitas Astra paparkan dampak La Nina ke produksi batu bara dan sawit
Baca juga: Astra Agro inovasi program optimalisasi dan efisiensi pabrik
Peningkatan laba bersih perseroan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang senilai Rp10,31 triliun, atau meningkat 9,83 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan ini, Fenny menjelaskan apabila curah hujan tinggi seiring adanya fenomena cuaca La Nina, justru produktivitas tanaman di perkebunan kelapa sawit akan meningkat.
Namun demikian, lanjutnya, curah hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan operasional perseroan terkendala seiring dengan tinggi muka air perkebunan yang di atas standar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan dalam level Waspada, Siaga, dan Awas di beberapa wilayah Indonesia seiring dengan tanda-tanda fenomena La Nina yang saat ini masih belum tampak di tanah air.
Baca juga: Astra Agro raih laba bersih Rp1,06 triliun pada 2023
Baca juga: AAL perkuat komitmen berkelanjutan melalui strategi Triple-P
"Telah digunakan 30 persen sampai 40 persen dari total belanja modal (sampai saat ini)," ujar Vice President Investor Relation & Public Affairs AALI Fenny Sofyan setelah Media Day di Menara Astra Jakarta, Rabu.
Ia menjelaskan bahwa sekitar 60 sampai 70 persen dari capex pada tahun ini akan dialokasikan sebagai modal replanting, sedangkan sisanya akan digunakan untuk melakukan pemeliharaan.
"Kenapa (capex) turunnya gede banget? Karena ketika 2021 atau 2022 itu, kita ada pembelian dan pembenahan di infrastruktur. Ganti mobil dan lain sebagainya yang ke-delay di dua tahun pandemi. Jadi, agak tinggi tuh memang belanjanya, nah tahun ini udah normal lagi sebenarnya," ujar Fenny.
Per semester I 2024, AALI mencatatkan laba bersih senilai Rp 501,04 miliar, atau meningkat 26,64 persen year on year (yoy) dibandingkan senilai Rp 367,57 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Entitas Astra paparkan dampak La Nina ke produksi batu bara dan sawit
Baca juga: Astra Agro inovasi program optimalisasi dan efisiensi pabrik
Peningkatan laba bersih perseroan ditopang oleh pertumbuhan pendapatan yang senilai Rp10,31 triliun, atau meningkat 9,83 persen (yoy) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dalam kesempatan ini, Fenny menjelaskan apabila curah hujan tinggi seiring adanya fenomena cuaca La Nina, justru produktivitas tanaman di perkebunan kelapa sawit akan meningkat.
Namun demikian, lanjutnya, curah hujan yang tinggi juga dapat menyebabkan operasional perseroan terkendala seiring dengan tinggi muka air perkebunan yang di atas standar.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini kekeringan dalam level Waspada, Siaga, dan Awas di beberapa wilayah Indonesia seiring dengan tanda-tanda fenomena La Nina yang saat ini masih belum tampak di tanah air.
Baca juga: Astra Agro raih laba bersih Rp1,06 triliun pada 2023
Baca juga: AAL perkuat komitmen berkelanjutan melalui strategi Triple-P
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024
Tags: