Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperkuat sinergi dengan berbagai pihak, termasuk melakukan sosialisasi pencegahan kebakaran akibat arus pendek listrik (korsleting) sebagai bentuk perhatian besar dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat.

“Memberikan rasa aman bagi masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah daerah," kata Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota Jakarta, Rabu.

Hal ini juga dalam upaya mewujudkan Jakarta sebagai kota global sebagaimana UU Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang ditetapkan 25 April 2024.

Salah satu bentuk perhatian dan sinergi antara Pemprov DKI Jakarta, DPRD Jakarta, PLN serta AKLI (Asosiasi Kontraktor Listik Indonesia) adalah dengan menghadiri diskusi Balkoters dengan tajuk "Tingkatkan Keamanan Listrik, Cegah Kebakaran Di Jakarta".

Baca juga: Kebakaran di Epicentrum diduga akibat kipas blower

Heru berharap diskusi yang diinisiasi media Balai Kota itu dapat meningkatkan kesadaran warga untuk melakukan pencegahan kebakaran di lingkungan masing-masing.

Heru mengatakan, kebakaran yang terjadi sejak Januari-Agustus 2024 didominasi akibat arus pendek listrik. Hal ini berdasarkan data yang dihimpun Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta.

Dinas Gulkarmat Provinsi DKI Jakarta mencatat bahwa sepanjang Januari-Agustus 2024 terdapat 61,12 persen kejadian kebakaran yang disebabkan oleh arus pendek listrik.

Sebagai langkah antisipasi kebakaran, Heru mengimbau masyarakat agar semakin waspada terhadap potensi kebakaran, terutama karena arus pendek listrik.

Baca juga: Kebakaran di Cilincing akibat ledakan tungku penyulingan tiner

Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jakarta Raya Haris Andika memaparkan hal-hal yang perlu diperhatikan masyarakat agar terhindar dari kebakaran akibat kebakaran listrik. "Pastikan penggunaan peralatan listrik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI)," kata Haris.

Selain itu masyarakat juga perlu secara rutin melakukan pemeliharaan listrik serta meningkatkan kesadaran untuk tidak menggunakan listrik secara berbahaya.

"Misalnya, menumpuk colokan T sampai bersusun-susun. Walau hal kecil tapi ini fatal," Haris.