Badung, Bali (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga melalui unit operasi Aviation Fuel Terminal (AFT) Bandara I Gusti Ngurah Rai menyediakan tiga armada pengisian avtur untuk mendukung pelaksanaan Bali International Airshow, 18-21 September 2024.

“Selain itu untuk mendukung kelancaran penyaluran di bandara kami juga menambah petugas untuk setiap shift,” kata Manager Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi di sela Bali International Airshow, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Ia menjelaskan, tiga armada sarana pengisian avtur itu disiapkan di lokasi pelaksanaan pameran dirgantara tersebut di apron selatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai untuk memastikan kebutuhan BBM avtur untuk pesawat peserta pameran dirgantara pertama dalam 30 tahun terakhir itu terpenuhi.

BUMN itu memperkirakan selama pameran aviasi internasional berlangsung, konsumsi avtur baik avgas, avtur dan avtur terbarukan (SAF) diperkirakan naik sekitar empat persen dari rata-rata konsumsi normal mencapai 2.335 kiloliter di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Terkait kebutuhan energi di Bali, pihaknya mempertebal stok untuk menjamin ketersediaan avtur selama kegiatan pameran dirgantara itu mencukupi.

Untuk ketahanan stok produk avtur di AFT Ngurah Rai memiliki daya tahan diperkirakan hingga enam hari dengan rata-rata konsumsi di 2.335 kiloliter dan dilakukan suplai terus menerus.

Bali International Airshow dibuka Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Agenda itu menjadi simbol keterbukaan Indonesia kepada dunia serta bertujuan untuk meningkatkan sektor kedirgantaraan dan pertahanan Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.

Sekitar 1.000 orang hadir dalam acara pembukaan termasuk para pejabat tinggi negara dari berbagai negara di antaranya menteri, pejabat pertahanan, dan pemimpin industri dari 20 negara, termasuk Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, Timor Leste, Korea Selatan, Australia, India, Amerika Serikat, Jepang, Selandia Baru, China, Papua Nugini, dan Turki.

Baca juga: Indonesia luncurkan rencana aksi pengembangan avtur ramah lingkungan
Baca juga: Menkomarves: BIAS cerminkan kekuatan Indonesia di industri dirgantara
Baca juga: Menhub bahas perubahan bertahap avtur fosil ke SAF atau bioavtur