Beijing (ANTARA) - CEO Gold Apollo Ching Kuang pada Rabu mengatakan bahwa penyeranta yang meledak di beberapa wilayah Lebanon tidak ada kaitannya dengan pabrikan dari Taiwan tersebut, melainkan diproduksi dan dikembangkan perusahaan Eropa.

Sebelumnya, Reuters melaporkan bahwa agen intelijen Israel Mossad telah menanam sejumlah kecil bahan peledak di 5.000 penyeranta yang dipesan dari Gold Apollo oleh gerakan Hizbullah, Lebanon.

"Penyeranta tersebut dikembangkan dan diproduksi di luar negeri, jadi tidak ada hubungannya dengan Taiwan," kata direktur tersebut yang dikutip portal berita Taiwan CTWANT.

Dia juga mengatakan bahwa tiga tahun lalu, Gold Apollo menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan Eropa, yang pada awalnya hanya terlibat dalam pendistribusian produk Gold Apollo, tetapi kemudian mulai secara independen mengembangkan penyeranta yang terlibat dalam ledakan tersebut.

Sebelumnya diberitakan bahwa pada Selasa (17/9) telah terjadi ledakan penyeranta di berbagai wilayah Lebanon.

Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan bahwa ledakan tersebut telah menewaskan 11 orang dan menyebabkan lebih dari 4.000 orang terluka.

Media melaporkan bahwa penyeranta sering digunakan anggota Hizbullah sebagai sistem komunikasi rahasia yang paling tidak rentan terhadap peretasan.

Hingga kini, penyebab ledakan belum diketahui. Pihak berwenang Lebanon menuduh Israel bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Liga Arab kutuk serangan lewat ledakan massal penyeranta di Lebanon
Baca juga: Hizbullah sebut Israel bertanggung jawab penuh atas ledakan di Lebanon
Baca juga: Dubes Lebanon di Sidang Umum PBB sebut ledakan pager kejahatan perang