Jakarta (ANTARA) - Presiden Executive Committee (Exco) Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan Presiden Terpilih Prabowo Subianto siap berpidato di hadapan seribuan lebih anggota Partai Buruh dalam peringatan 3 tahun kebangkitan partai di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu.

Said Iqbal menyampaikan Prabowo bakal menyampaikan pidato kebangsaannya selama kurang lebih sejam dalam acara peringatan itu. “Nanti mungkin sekitar jam 15 sore Pak Prabowo akan datang. Tadi sudah terkonfirmasi, dan akan pidato kebangsaan sekitar pukul 15.40 ya selama satu jam,” kata Said Iqbal saat ditemui pada sela-sela acara.

Sejumlah persiapan untuk menyambut kedatangan Presiden Terpilih itu terlihat sejak pukul 14.00 WIB di pelataran Istora. Jajaran anggota Partai Buruh, salah satunya dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), mulai berdiri bersiap-bersiap menyambut kedatangan Prabowo dari depan gerbang Istora menuju ruang transit VVIP di dalam gedung.

Baca juga: Said Iqbal: IQ Prabowo setara dengan Einstein

Salah satu pengurus, melalui pelantang suara, juga menginstruksikan para kader partai untuk menyanyikan lagu “Halo-Halo Bandung” saat Prabowo tiba nanti.

Partai Buruh menggelar peringatan 3 tahun kebangkitan partai, setelah partai itu dihidupkan kembali oleh Said Iqbal dan sejumlah petinggi federasi serikat pekerja se-Indonesia pada 2021.

“Hadir seluruh buruh, petani, dari 38 provinsi, 339 kabupaten/kota yang ada partai buruhnya, tetapi yang paling banyak hadir adalah dari Jabodetabek sekitar 20.000 orang,” kata Said Iqbal.

Dia mengatakan saat Partai Buruh dihidupkan kembali pada 2021 dan ikut kontestasi Pemilu 2024, partai itu didirikan oleh empat konfederasi serikat buruh terbesar di Indonesia, yaitu Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), KPBI, KSBSI Darta Pakpahan, dan 60 serikat buruh tingkat nasional, Serikat Petani Indonesia (SPI) pimpinan Hendri Saragih.

"Dengan demikian, Partai Buruh ini mewakili kepentingan kelas pekerja, buruh, petani, nelayan, guru, dan kelas pekerja lainnya,” kata Said Iqbal.