Deli Serdang (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit memastikan pertandingan jujitsu Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, dipimpin wasit profesional.

"Wasit-wasit dan juri kita sudah teruji, sudah benar-benar profesional, karena sudah beberapa kali pertandingan seperti BK PON maupun pertandingan internasional di Bali," kata Desi Mamahit seusai membuka pertandingan jujitsu PON XXI di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu.

Ia menegaskan bahwa wasit yang dipakai dalam pertandingan tersebut sudah berpengalaman dan sangat menjunjung tinggi profesionalitas dalam memimpin pertandingan.

Desi Mamahit memastikan bahwa para wasit tidak akan berpihak kepada atlet maupun provinsi yang menjadi peserta dalam ajang yang dipertandingkan selama dua hari mulai 18-19 September 2024 di ruang Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang.

Dia menekankan bahwa fokus utama adalah pada kebenaran dan keadilan, bukan kepada atlet atau provinsi tertentu. Dengan prinsip ini, diharapkan dapat menghasilkan atlet yang benar-benar juara, bukan yang hanya dijadikan juara.

"Kita tidak berpihak pada atlet, pada provinsi, tapi yang kita junjung tinggi adalah kebenaran dan keadilan, sehingga kita benar-benar mendapatkan atlet yang benar-benar juara, bukan atlet yang dijadikan juara," tegas Desi Mamahit.

Meski begitu, Desi Mamahit mengungkapkan bahwa pihaknya tetap membuka ruang apabila ada peserta yang merasa keberatan terhadap pertandingan tersebut.

"Tapi mudah-mudahan nggak ada komplain, tapi kalau ada yang dirasa kurang adil, silahkan disalurkan dengan cara-cara yang sesuai peraturan yang ada. Dan pasti akan direspon dengan baik," tuturnya.

Ketua Umum Pengurus Besar Jujitsu Indonesia (PBJI) Laksamana Madya TNI (Purn) Desi Albert Mamahit (tengah), Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBJI Dedy Triharjanto (kanan) menjawab pertanyaan awak media di Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (18/92024). ANTARA/Harianto

Desi Mamahit berharap pertandingan jujitsu tidak hanya sekadar kompetisi, tetapi juga sebagai sarana membangun kebersamaan, persaudaraan, dan persahabatan di antara semua pihak.

Dia ingin seluruh atlet, pengurus, dan cabang olahraga jujitsu di Indonesia bersatu sebagai satu kesatuan yang harmonis, menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung.

Desi Mamahit menegaskan bahwa ia tidak ingin ada pertentangan atau keributan di antara peserta. Sportivitas sangat penting dan harus dijunjung tinggi oleh semua.

"Yakin dan percayalah bahwa panitia, wasit dan juri, saya pastikan akan melaksanakannya dengan baik dan jujur dan sangat profesional," tegas Desi Mamahit.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBJI Dedy Triharjanto mengatakan bahwa sebanyak delapan emas bakal diperebutkan dalam cabang olahraga jujitsu PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024.

"Untuk jujitsu ada delapan emas yang akan dipertandingkan, kemudian delapan perak, dan 16 perunggu karena ada juara tiga bersama," kata Dedy.

PBJI menyebutkan delapan nomor yang diperebutkan dalam ajang tersebut, lima di antaranya pada putera dengan nomor newaza -62 kilogram (kg), newaza -69 kg, fighting -62 kg, dan fighting 77 kg.

Sedangkan tiga nomor lainnya pada puteri, yakni kategori newaza -62 kg, fighting -55 kg, dan fighting -62 kg.

Sementara itu, untuk jumlah atlet yang mengikuti ajang tersebut sebanyak 59 orang dari 14 provinsi yakni Sumatera Utara sebagai tuan rumah, Aceh, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua Barat, dan Papua Tengah.


Baca juga: PBJI sebut delapan emas diperebutkan dalam jujitsu PON XXI
Baca juga: Sekjen PBJI ungkap perjuangan jujitsu masuk perhelatan pertama di PON
Baca juga: Hasto: spirit jujitsu bisa diterapkan untuk hadapi persaingan global