PON Aceh Sumut 2024
Panwasrah: PON XXI wariskan banyak venue pertandingan yang bagus
18 September 2024 12:13 WIB
Ketua Headquarter Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Mayjen TNI (Purn) Suwarno dalam konferensi pers bertajuk "Profil PON Aceh-Sumut, Dinamika dan Prestasi" di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu (18/9/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Medan (ANTARA) - Ketua Headquarter Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut Mayjen TNI (Purn) Suwarno menyampaikan bahwa pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut mewariskan banyak venue pertandingan olahraga yang bagus.
"Mari kita lihat ini adalah legacy-legacy (warisan) PON yang dapat kita manfaatkan nanti," kata Suwarno dalam konferensi pers bertajuk "Profil PON Aceh-Sumut, Dinamika dan Prestasi" di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu.
Ia menjelaskan sejumlah venue pertandingan yang bagus itu di antaranya adalah Stadion Madya Atletik Desa Sena, Deli Serdang, Sumut yang bahkan telah berstandar internasional.
"Stadion Madya Atletik cukup bagus standar internasional. Venue squash, bowling, bagus. Venue futsal juga cukup bagus," kata Suwarno.
Baca juga: Fasilitas venue di PON XXI Aceh-Sumut telah berstandar internasional
Ke depannya, Suwarno menyarankan Pemerintah Sumut menyediakan venue pertandingan senam yang tidak kalah baik.
Sementara di Aceh, kata dia melanjutkan, venue pertandingan yang bagus itu antara lain venue cabang olahraga sepatu roda di Pidie Convention Hall, Pidie, Aceh. Lalu, ada pula venue cabang olahraga anggar di GOR Anggar Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
"Di Banda Aceh, ada venue anggar, angkat besi, panjat tebing, panahan," kata dia.
Dengan demikian, menurut Suwarno, penyelenggaraan PON XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumut sudah sepatutnya diapresiasi.
Baca juga: Lengkap, ini daftar cabor dan venue PON 2024 di Sumatra Utara
Di tengah keterbatasan anggaran yang ada, ucap dia, pihak Aceh dan Sumut tetap mampu menghadirkan venue-venue pertandingan yang bagus dan dapat menjadi warisan bagi pelaksanaan pelatihan ataupun pertandingan olahraga di masa mendatang.
Sebelumnya, Suwarno yang juga merupakan Waketum KONI Pusat itu menyampaikan terdapat sejumlah dinamika dalam penyelenggaraan PON XXI, di antaranya adalah keterbatasan anggaran.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 dan pelaksanaan Pemilu serta Pilkada 2024 membuat APBN maupun APBD tidak sepenuhnya terkonsentrasi pada penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut.
Baca juga: KONI: Arena bola tangan PON di Aceh berstandar internasional
Baca juga: Ketum KONI optimistis PON XXI capai empat sukses meski sarat tantangan
"Mari kita lihat ini adalah legacy-legacy (warisan) PON yang dapat kita manfaatkan nanti," kata Suwarno dalam konferensi pers bertajuk "Profil PON Aceh-Sumut, Dinamika dan Prestasi" di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Rabu.
Ia menjelaskan sejumlah venue pertandingan yang bagus itu di antaranya adalah Stadion Madya Atletik Desa Sena, Deli Serdang, Sumut yang bahkan telah berstandar internasional.
"Stadion Madya Atletik cukup bagus standar internasional. Venue squash, bowling, bagus. Venue futsal juga cukup bagus," kata Suwarno.
Baca juga: Fasilitas venue di PON XXI Aceh-Sumut telah berstandar internasional
Ke depannya, Suwarno menyarankan Pemerintah Sumut menyediakan venue pertandingan senam yang tidak kalah baik.
Sementara di Aceh, kata dia melanjutkan, venue pertandingan yang bagus itu antara lain venue cabang olahraga sepatu roda di Pidie Convention Hall, Pidie, Aceh. Lalu, ada pula venue cabang olahraga anggar di GOR Anggar Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh.
"Di Banda Aceh, ada venue anggar, angkat besi, panjat tebing, panahan," kata dia.
Dengan demikian, menurut Suwarno, penyelenggaraan PON XXI Tahun 2024 di Aceh dan Sumut sudah sepatutnya diapresiasi.
Baca juga: Lengkap, ini daftar cabor dan venue PON 2024 di Sumatra Utara
Di tengah keterbatasan anggaran yang ada, ucap dia, pihak Aceh dan Sumut tetap mampu menghadirkan venue-venue pertandingan yang bagus dan dapat menjadi warisan bagi pelaksanaan pelatihan ataupun pertandingan olahraga di masa mendatang.
Sebelumnya, Suwarno yang juga merupakan Waketum KONI Pusat itu menyampaikan terdapat sejumlah dinamika dalam penyelenggaraan PON XXI, di antaranya adalah keterbatasan anggaran.
Ia mengatakan pandemi COVID-19 dan pelaksanaan Pemilu serta Pilkada 2024 membuat APBN maupun APBD tidak sepenuhnya terkonsentrasi pada penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut.
Baca juga: KONI: Arena bola tangan PON di Aceh berstandar internasional
Baca juga: Ketum KONI optimistis PON XXI capai empat sukses meski sarat tantangan
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024
Tags: