Moskow (ANTARA) - Kelompok perlawanan Hizbullah di Lebanon pada Selasa (17/9) mengatakan Israel bertanggung jawab penuh atas ledakan massal alat penyeranta (pager) di sejumlah wilayah di Lebanon.

Kelompok itu juga memastikan jatuhnya sejumlah korban jiwa dan mengancam akan melakukan "aksi balasan".

Pada Selasa pagi kantor berita nasional Lebanon, NNA, melaporkan bahwa puluhan orang terluka akibat ledakan penyeranta di pinggiran selatan Kota Beirut.

Baca juga: 9 tewas dan ribuan terluka dalam ledakan masal penyeranta di Lebanon
Baca juga: Lebanon liburkan semua institusi pendidikan setelah ledakan penyeranta​​​​​


Kemudian, penyiar Lebanon, OTV, mengutip Menteri Kesehatan Firas Abyad, menyampaikan laporan bahwa ratusan warga terluka akibat insiden tersebut.

Sejumlah laporan menyebutkan alat komunikasi penyeranta yang digunakan Hizbullah sebagai sistem komunikasi tertutup merupakan yang paling kokoh terhadap upaya peretasan dan penyadapan.

"Setelah memeriksa semua fakta, data, dan informasi terkini tentang serangan keji yang terjadi sore ini, kami menganggap musuh Israel bertanggung jawab penuh atas agresi kriminal ini, yang juga berdampak terhadap warga sipil dan menimbulkan korban jiwa serta menyebabkan sejumlah besar korban luka ... Musuh jahat dan berbahaya ini tentunya akan menerima pembalasan yang setimpal atas agresi keji ini," demikian isi pernyataan tersebut.

Sumber: Sputnik-OANA​​​​​

Baca juga: PBB sangat khawatir akan ledakan penyeranta mematikan di Lebanon
Baca juga: Koordinator khusus PBB untuk Lebanon mengutuk serangan pager mematikan
Baca juga: Duta Besar Iran terluka dalam ledakan perangkat penyeranta di Beirut