Padang (ANTARA News) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno meminta pihak biro perjalanan umroh untuk membatasi warga yang akan menunaikan ibadah umrah terutama yang telah berusia lanjut untuk mengantisipasi terserang Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV).

"Biro perjalanan harus membatasi jamaah lansia yang hendak Umroh karena wabah itu rentan terhadap lansia," ujarnya di Padang, Selasa.

Hal tersebut disampaikan gubernur mengingat masih tingginya minat warga Sumatera Barat untuk melaksanakan ibadah umrah namun penyakit sindrom pernafasan Timur Tengah tersebut semakin merebak.

Saat ini, enam orang pasien harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil Padang karena mengalami gejala-gejala terjangkit virus tersebut. Namun berdasarkan hasil uji laboratorium di Jakarta, empat orang di antaranya negaitf. Mereka yang diduga terinveksi MERS-CoV rata-rata baru pulang melakukan ibadah umroh.

"Kita harus mewaspadai ini," tambah gubernur.

Hal senada juga disampaikan Kepala Kesehatan Sumatera Barat Rosnini Savitri. Ia menyarankan warga berusia di atas 60 tahun serta memiliki kondisi fisik kurang sehat menunda pelaksanaan ibadah umroh guna mengantisipasi menularnya virus MERS-Cov

Ia menilai, warga yang memiliki kondisi kurang fit saat pelaksanaan ibadah umroh cukup rentan terserang penyakit MERS kerena penularannya cukup mudah yakni melalui udara atau melalui pemakaian peralatan yang sudah terinfeksi virus itu.

"Kalau kondisi fisik tidak memungkinan, lebih baik (umroh) diundur dulu terutama yang berusia di atas 60 tahun atau di bawah 12 tahun," katanya.

Meski demikian, ia tidak melarang setiap umat Muslim yang hendak melakukan ibadah ke tanah suci, apalagi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Warga yang hendak umroh ditekankan untuk menjaga kondisi fisik dan menghindari kontak fisik dengan peternakan unta dan orang lain yang tidak dikenal.

Ia juga menegaskan, Sumatera Barat merupakan salah satu daerah yang harus mewaspadai penyebaran virus MERS-Cov mengingat tingginya minat warga setempat untuk melaksanakan umroh.

Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lebih dari seribu warga Sumbar yang berangkat ke tanah suci untuk menunaikan Ibadah Umroh melalui dua biro perjalanan resmi sepanjang Januari -- Mei 2014.

Kapala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumbar, Syamsuir mengungkapkan sampai sekarang, minat warga Sumbar untuk umroh masih cukup tinggi, meski merebaknya virus MERS-CoV.

"Kalau mereka menunggu musim haji harus antre selama 14 tahun," katanya.

Untuk mengantisipasi terserang MERS, ia tetap mengimbau calon jamaah umrah untuk tetap menjaga kesehatan selama beribadah. Sebagai antisipasi awal, setiap calon jamaah umroh tetap diberikan vaksin meningitis. Jamaah juga diimbau selalu menggunakan masker.

"Kalau vaksin khusus MERS, memang belum ada," katanya.(*)