Jakarta (ANTARA) -
Sedekah merupakan salah satu amalan mulia dalam agama Islam yang memiliki banyak keutamaan. Namun, sering muncul pertanyaan mengenai siapa yang seharusnya diprioritaskan dalam menerima sedekah.

Sedekah adalah ibadah yang dapat dilakukan kapan saja oleh setiap orang beriman, baik dalam kondisi lapang maupun sempit. Namun, ada aturan mengenai siapa yang berhak menerima sedekah. Setiap muslim perlu memahami hal ini, serta mengetahui bahwa sedekah memiliki berbagai jenis.

Sedekah diharapkan dapat meningkatkan empati umat Islam dan memberikan berbagai manfaat, termasuk di hari kiamat. Namun, banyak muslim mungkin bingung dalam menyalurkan sedekah. Untuk memastikan sedekah tepat sasaran, berikut urutan orang yang berhak menerimanya.

Urutan yang berhak menerima sedekah dalam Islam

Terkait urutan yang berhak menerima sedekah, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:
"Jika salah seorang diantara kamu miskin, hendaknya dimulai dengan dirinya. Dan jika dalam itu ada kelebihan, barulah diberikan untuk keluarganya. Lalu apabila ada kelebihan lagi, maka untuk kerabatnya,” atau sabdanya, “Untuk yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian apabila masih ada kelebihan, barulah untuk ini dan itu.” (HR. Ahmad dan Muslim).

Berdasarkan hadits tersebut, dapat diketahui siapa saja yang berhak menerima sedekah beserta urutannya. Urutan ini menunjukkan golongan yang perlu diutamakan. Berikut informasi selengkapnya.

1. Keluarga terdekat

Dalam ajaran Islam, keluarga terdekat adalah pihak yang paling berhak menerima sedekah. Rasulullah SAW bersabda, "Mulailah dengan dirimu, kemudian orang-orang yang menjadi tanggunganmu" (HR Bukhari dan Muslim). Memberikan bantuan kepada anggota keluarga, terutama yang membutuhkan, tidak hanya bernilai sedekah tetapi juga menjaga ikatan kekeluargaan.

2. Tetangga dan orang sekitar

Setelah keluarga, tetangga dan masyarakat sekitar menjadi kelompok yang layak mendapatkan sedekah. Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga, terutama jika mereka dalam kondisi kurang mampu. Memberi sedekah kepada tetangga dapat memperkuat tali persaudaraan dan solidaritas sosial.

3. Fakir dan miskin

Kelompok yang juga menjadi prioritas yaitu fakir dan miskin, mereka yang tidak memiliki penghasilan atau memiliki penghasilan yang sangat minim. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa salah satu tujuan sedekah adalah untuk membantu kaum fakir dan miskin agar mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

4. Anak yatim dan janda
Anak yatim dan janda yang tidak memiliki penopang ekonomi juga termasuk golongan yang sangat dianjurkan untuk dibantu. Dalam Islam, menyantuni anak yatim memiliki pahala yang sangat besar, dan membantu janda dalam kesulitan ekonomi juga merupakan perbuatan terpuji.

5. Orang yang berutang dan ibnu sabil

Mereka yang memiliki utang dan mengalami kesulitan melunasinya, serta musafir yang kehabisan bekal dalam perjalanan, juga termasuk dalam kategori yang layak menerima sedekah. Membantu mereka dianggap sebagai bentuk kepedulian sosial yang tinggi.

Golongan yang berhak menerima sedekah
- Fakir
- Miskin
- Amil
- Mualaf
- Budak yang dimerdekakan
- Gharimin
- Fi sabilillah
- Ibnu sabil
Golongan yang tidak berhak menerima sedekah

- Bani hasyim, yakni Nabi SAW dan kerabatnya
- Orang kaya
- Orang yang memiliki fisik yang kuat dan berpenghasilan cukup
- Orang yang tercukupi nafkahnya oleh yang menanggungnya​​​​​​​
- Budak
- Orang kafir
Dalam beramal, niat yang ikhlas sangat penting. Meskipun terdapat urutan prioritas dalam bersedekah, yang terpenting yaitu memberi dengan hati yang tulus, tanpa mengharapkan balasan, dan sesuai dengan kemampuan. Dengan demikian, sedekah dapat menjadi sarana untuk mempererat hubungan dengan sesama serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Bersedekah merupakan amalan yang sangat dianjurkan, dan Islam memberikan panduan tentang siapa yang harus diprioritaskan dalam penerimaannya. Dengan memperhatikan keluarga, tetangga, fakir miskin, anak yatim, serta orang yang berutang, sedekah dapat membawa manfaat yang besar bagi masyarakat dan diri sendiri.