Banda Aceh (ANTARA) - D.I. Yogyakarta memberikan kejutan dengan perolehan medali emas nomor sprint R6 putri cabang olahraga arung jeram Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, Aceh Tenggara, Selasa.

DIY meraih emas setelah finis dengan waktu tercepat 1 menit 14,55 detik dalam perlombaan di Sungai Mamas Jambur Mamang, Aceh Tenggara, demikian hasil pertandingan yang diterima di Banda Aceh pada Selasa malam.

Kontingen DIY menyisihkan tim Jawa Tengah yang menyentuh finis dengan waktu tercepat kedua dengan 1 menit 15,18 detik. Sementara Sumatera Utara berada di peringkat ketiga dan berhak atas perunggu dengan menghasilkan waktu 1 menit 15,85 detik.

Kemudian secara beruntun, Aceh mencatat waktu 1 menit 17,99 detik di peringkat keempat. Selanjutnya, Kalimantan Selatan dengan 1 menit 19,24 detik, Kalimantan Timur 1 menit 20,12 detik, dan terakhir Jambi dengan raihan waktu paling buncit dengan catatan 1 menit 22,13 detik.

Bagi DIY, perolehan emas ini merupakan kejutan. Pasalnya, mereka berawal sebagai tim dengan waktu terbawah di nomor down river race (DRR) R4 putri. Lalu menanjak meraih perak di nomor head to head (H2H) R6 putri setelah kalah dari Jawa Barat dengan selisih waktu yang cukup panjang.

Adapun pada sektor putra untuk nomor sprint R6 masih didominasi tim-tim dari Pulau Jawa. Jawa Barat kembali meraih emas keempatnya melalui nomor ini usai Arsyil Mustabshirin Saleh dan kawan-kawan sukses menyentuh finis dengan waktu tercepat 1 menit 09,17 detik untuk mendapatkan medali emas.

Medali perak direbut Jawa Tengah usai mengoleksi catatan terbaik kedua dengan 1 menit 10,72 detik. Adapun perunggu diraih oleh DKI Jakarta usai mencatatkan waktu 1 menit 11,26 detik.

Kemudian di tempat keempat hingga tujuh secara beruntun diraih oleh Banten dengan catatan waktu 1 menit 11,36 detik, Aceh 1 menit 12,30 detik, Sulawesi Utara 1 menit 13,81 detik, dan Sumatera Utara dengan 1 menit 22,62 detik.

"Kondisi sungai Mamas sangat menantang, banyak jeram. Tapi, kami berusaha untuk bisa naik podium di Mamas ini," kata kontingen Jawa Tengah Amir Fahat.

Baca juga: Arung jeram - Jabar tambah medali emas dari "head to head" R6 putri

Bagi tim Jawa Tengah, persaingan di nomor ini merata dan seluruhnya dinilai berat. Meski begitu, Jawa Tengah tetap yakin dengan kekuatannya karena menggunakan strategi dayungan panjang dan berisi. Tim ini berharap bisa meraih kemenangan pada nomor slalom yang akan dipertandingkan.

Pada hari dan tempat yang sama juga berlangsung pertandingan nomor sprint R4 putri dan putra. Sektor putri nomor sprint R4 dimenangkan oleh Jawa Barat dengan waktu 1 menit 15,87 detik. Posisi kedua dan ketiga pada nomor ini ditempati oleh Jawa Tengah dan Sumatera Utara.

Adapun medali emas nomor sprint R4 putra diraih Jawa Tengah dengan catatan waktu 1 menit 12,31 detik. Peringkat kedua dan ketiga pada nomor ini masing-masing diraih oleh DKI Jakarta dan Aceh.

Sementara itu, emas nomor head to head (H2H) R6 putra diputuskan tetap diraih oleh DKI Jakarta. Sebelumnya pada Minggu (17/9), kontingen Sumatera Utara sempat melayangkan protes terkait adanya indikasi perahu mereka didorong oleh pedayung DKI di boyan 1 pada pertandingan final di Sungai Alas Ketambe.

Saat melakukan sidang banding, Dewan Hakim menemukan fakta bahwa mereka tidak bisa menangani banding peserta terkait dengan hal teknis. Hal ini sesuai peraturan ketua umum KONI Pusat No. 111 Tahun 2024 perihal perubahan aturan Ketua Umum KONI Pusat No. 101 tentang Dewan Hakim PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Baca juga: Atlet arung jeram Sumut binaan Bobby sumbang emas PON Aceh-Sumut