Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono membantah keterlibatan Michael Bimo Putranto dalam pengadaan bus Transjakarta.

"Saya kenal Pak Bimo ketika di Balaikota, ketika itu Bimo dan orang Kopaja mau menghadap Pak Jokowi. Tetapi karena Pak Jokowinya mau keluar jadi Beliau diarahkan bertemu dengan saya," kata Udar Pristono yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi bus Transjakarta oleh Kejaksaan Agung RI.
Udar menjelaskan, waktu itu Bimo ingin mendatangkan pelanggan ke Tanah Abang Blok G. Dia ingin kasih karyawannya kupon biar belanja di Blok G.


"Bohong itu kalau ada yang bilang Bimo terlibat, Bimo itu orangnya sopan dan lugu," kata Pristono di Balaikota, Selasa.


Pristono membantah semua pemberitaan yang menyebutkan Michael Bimo Putranto berada dibalik pengadaan 656 bus di Jakarta. Namun, Pristono mengenal Bimo sebagai pengusaha periklanan "kecil-kecil-an" yang sama sekali tidak memahami pengadaan bus.

Michael Bimo Putranto disebut-sebut sebagai tim sukses Jokowi yang diduga mengendalikan proyek pengadaan bus. Bimo juga dikabarkan punya kedekatan khusus dengan Jokowi selama menjabat Walikota Surakarta.


Terkait pemberitaan Bimo pergi ke Hongkong bersama Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Bus dari Dishub DKI, Drajat Adhyaksa, ke pabrik bus Ankai di Tiongkok, Pristono menantang sejumlah pihak untuk memberikan bukti keterlibatan Michael Bimo Putranto dalam proyek pengadaan bus dari Tiongkok.

"Cek saja paspor dan dokumen-dokumennya. Toh orang-orangnya masih hidup," katanya.


Seperti yang diberitakan, Bimo adalah pengusaha asal Solo yang disebut-sebut punya kedekatan dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Sedangkan Drajat adalah satu dari empat pejabat yang telah ditetapkan pihak Kejaksaan Agung sebagai tersangka.


Selain Pristono dan Drajat, dua pejabat lainnya yang dijadikan tersangka adalah Setyo Tuhu selaku Ketua Panitia Pengadaan Barang/Jasa, dan Prawoto selaku Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).


(*)