Wamenperin: Industri maritim butuh kesadaran politik
13 Mei 2014 13:11 WIB
Wakil Menteri Perindustrian, Alex SW Retraubun saat memberikan sambutan pada Workshop Pendalaman Kebikajakan Industri untuk Wartawan di Denpasar, Bali. (kemenperin.go.id)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perindustrian Alex Retraubun mengatakan, untuk mendorong industri maritim dibutuhkan kesadaran politik dari seluruh pemangku kepentingan, terutama pemimpin bangsa.
"Semua orang di dunia tahu, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Banyak orang Indonesia menjadi pemikir maritim yang hebat dunia, tapi semua akan kandas bila tidak ada kesadaran politik akan industri ini," ujar Wamenperin Alex Retraubun, di Jakarta, Selasa.
Alex mengatakan, 2014 merupakan tahun politik yang bisa dijadikan momentum perubahan bagi dunia kemaritiman, dengan mendorong pemimpin baru bangsa kembali fokus ke industri ini.
"Jadi, sampaikan kepada pemimpin bangsa yang akan terpilih, bahwa pemimpin bangsa yang tidak fokus pada kemaritiman adalah pemimpin yang melecehkan kondisi objektif bangsa, karena Indonesia adalah negara kepulauan," kata Alex.
Menurutnya, pertumbuhan industri di Indonesia terus meningkat, namun kondisinya belum berkualitas, karena 90 persen bahan baku dan barang modal masih diimpor.
"Maka artinya, kehidupan Indonesia sangat ditentukan oleh negara lain. Kita semua harus bisa memprovokasi pemimpin bangsa untuk bisa fokus kepada kemaritiman, dengan data-data aktual dan kondisi sebenarnya," kata Alex. (*)
"Semua orang di dunia tahu, bahwa Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Banyak orang Indonesia menjadi pemikir maritim yang hebat dunia, tapi semua akan kandas bila tidak ada kesadaran politik akan industri ini," ujar Wamenperin Alex Retraubun, di Jakarta, Selasa.
Alex mengatakan, 2014 merupakan tahun politik yang bisa dijadikan momentum perubahan bagi dunia kemaritiman, dengan mendorong pemimpin baru bangsa kembali fokus ke industri ini.
"Jadi, sampaikan kepada pemimpin bangsa yang akan terpilih, bahwa pemimpin bangsa yang tidak fokus pada kemaritiman adalah pemimpin yang melecehkan kondisi objektif bangsa, karena Indonesia adalah negara kepulauan," kata Alex.
Menurutnya, pertumbuhan industri di Indonesia terus meningkat, namun kondisinya belum berkualitas, karena 90 persen bahan baku dan barang modal masih diimpor.
"Maka artinya, kehidupan Indonesia sangat ditentukan oleh negara lain. Kita semua harus bisa memprovokasi pemimpin bangsa untuk bisa fokus kepada kemaritiman, dengan data-data aktual dan kondisi sebenarnya," kata Alex. (*)
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014
Tags: