Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Atlet Sumatera Selatan Aditya Fajar Putu Soekarno bangkit dari cedera untuk meraih medali emas nomor racing putra balap sepeda BMX pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.

"Kemarin sempat kaki saya cedera ACL (anterior cruciate ligament) dan PCL (posterior cruciate ligament), putus total kemudian setelah rehabilitasi akhirnya saya kembali lagi ke podium," ujar Aditya di kawasan Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa.

Aditya mengalami cedera ligamen ACL dan PCL pada lutut kirinya saat menjalani pelatihan di Turki sebelum Asian Games pada 2023. Cedera itu terjadi saat dirinya berupaya mencoba trik baru yang memang sulit untuk dilakukan.

"Jadi saya mencoba hal baru yang bisa dikatakan susah dilakukan, karena empat jumpingan saya jumping sekaligus. Saya kan suka ada tantangan, jadi saya mencoba dan waktu saya coba itu terjadi hal yang tidak diinginkan, terjatuh," kata pemuda 21 tahun itu.

Aditya pun harus menjalani operasi dan masa pemulihan selama sembilan bulan. Selama masa pilihan tersebut, dia mengaku tetap mencuri-curi waktu untuk berlatih, hingga akhirnya dokter memutuskan sembuh dan bisa kembali ke lintasan balap.

Usai pulih dari cedera, Aditya bertekad untuk bisa tampil maksimal di PON XXI Aceh-Sumut dengan menjalani latihan intensif selama lima bulan terakhir.

Kerja keras yang dia lakukan akhirnya berbuah manis dengan sukses meraih podium tertinggi di pesta olahraga nasional empat tahunan itu.

Menurut Aditya, kunci keberhasilannya terletak pada kemampuan mengatasi ketakutan dan kendala di trek yang baru selesai dibangun.

"Jadi harus tenang dan kuasai diri sendiri karena musuh terberat adalah diri sendiri. Pesan pelatih cuma disuruh kontrol, tenang, fokus," ucapnya.

Manajer tim balap sepeda Sumatera Selatan Novian Aswardani memberikan pujian atas penampilan Aditya yang dinilai luar biasa.

Meskipun target awal Sumatera Selatan adalah mendulang dua medali emas, di mana satu emas untuk nomor putri gagal dicapai, namun Aditya dinilai telah memenuhi harapan dengan prestasi yang diraih.

"Saya bangga melihat di umur-umur mereka tidak salah dalam pergaulan, sehingga memanfaatkan masa muda mereka untuk berprestasi," kata dia.

Aditya menjadi yang tercepat dalam babak final nomor racing putra dengan mencatat waktu 37,735 detik.

Sementara itu, atlet tuan rumah Sumatera Utara Muhammad Ibnu Rusyid Aulia mengekor di posisi kedua untuk mengamankan medali perak dengan raihan waktu 38,847 detik.

Adapun Rafelino Rahendra dari Jawa Tengah berhak atas medali perunggu setelah berhasil menjadi terbaik ketiga dengan perolehan waktu 39,392 detik.


Baca juga: BMX - Aditya Soekarno tak terkejar saat kunci emas nomor racing putra
Baca juga: BMX - tenang dan fokus kunci Amellya Nur Sifa sabet emas racing putri
Baca juga: Balap Sepeda - Shafa Al Zahra sumbang emas DIY di road race putri
Baca juga: Balap Sepeda - Persiapan tiga tahun Reza Maulana berbuah emas