Jakarta (ANTARA) - Personel Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menggelar simulasi keterampilan evakuasi medis udara menggunakan helikopter untuk menyambut dimulainya ajang Bali International Air Show (BIAS) 2024 di Bali, Selasa.

Kepala Basarnas Kusworo dalam keterangannya di Jakarta Selasa, mengatakan bahwa evakuasi medis udara merupakan salah satu keterampilan khusus yang dimiliki personel tim penolong terlatih Basarnas.

BIAS merupakan pameran kedirgantaraan internasional yang digelar di area Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, pada 18-21 September 2024, dengan diikuti oleh perusahaan penerbangan dan lembaga pemerintah dari 48 negara.

Pada kesempatan itu, Basarnas menerjunkan sebanyak 100 personel penolong terbaik yang memiliki spesifikasi pertolongan udara. Mereka tergabung dalam regu Basarnas Spesial Grup (BSG) di Kantor Pusat Jakarta, Kantor SAR Bali, Mataram, dan Surabaya.
Personel rescuer Basarnas saat bersiap terjun dari helikopter untuk mensimulasikan evakuasi medis udara yang digelar dalam ajang Bali International Air Show (BIAS) 2024 di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Selasa (17/9/20204). ANTARA/HO-Basarnas.



Selain pertolongan medis udara, ratusan personel terlatih Basarnas itu juga melakukan aksi teknik helly rappeling, refresh helly rescue, dan helly free jump yang biasa merekan lakukan saat melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) korban kecelakaan transportasi maupun bencana alam.

Rangkaian aksi yang sekaligus untuk latihan itu dilakukan para personel menggunakan dua unit helikopter AS365 N3 Dauphin andalan operasi SAR milik Basarnas, dan turut disaksikan oleh delegasi dari negara lainnya.

Kusworo mengungkapkan aspek keselamatan diri, sikap zero insiden yang melekat dalam jiwa personel dan komitmen untuk terus menjaga keandalan helikopter sebagai alutsista pendukung operasi menjadi pesan yang ingin mereka sampaikan dalam rangkaian aksi tersebut.

Jenderal TNI bintang tiga jebolan akademi AU tahun 1988 ini berharap, ajang BIAS 2024 bisa berjalan dengan aman, lancar, dan dapat membawa pengaruh positif untuk meningkatkan industri penerbangan khususnya pada segi penunjang keselamatan dan kedaruratan di Indonesia maupun mancanegara.