"Kami (NTB) sama NTT ini benar-benar menyatu, enggak terpisahkan. Insya Allah, PON kami nanti namanya PON Nusa Tenggara. Jadi, enggak ada NTT-nya, enggak ada NTB-nya," kata Mori dalam konferensi pers di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Penamaan itu, kata dia melanjutkan, menunjukkan nilai-nilai luhur olahraga, yakni nilai persahabatan dan pemersatu bangsa.
Lebih lanjut, ia mengatakan sebagai tuan rumah PON XXII, NTB dan NTT telah menentukan sejumlah hal, seperti cabang olahraga yang dipertandingkan, bahkan lokasi pembukaan dan penutupan PON. Meskipun begitu, ia belum mengungkapkan lokasi yang dimaksud.
"Kami jauh lebih progresif, misalnya dalam hal penentuan cabor yang dipertandingkan. Kami bisa selesaikan dalam tiga jam. Kami juga sudah menetapkan di mana pembukaan, di mana penutupan," kata dia.
Hal itu, menurut Mori, merupakan wujud tekad NTB dan NTT untuk menghadirkan penyelenggaraan PON XXII yang lebih baik dari pada PON XXI yang saat ini diselenggarakan di Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Ia menyampaikan bahwa sejumlah kekurangan dalam PON tahun ini, seperti ketidaksiapan venue merupakan salah satu hal yang tidak akan terjadi dalam PON berikutnya.
"Insya Allah kami akan lebih siap dibandingkan, mohon maaf, teman-teman di Sumut dan di Aceh. Kami tentunya sudah memotret beberapa hal krusial, khususnya ketidaksiapan venue," ujar Mori.
Meskipun begitu, Mori tetap memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya untuk penyelenggaraan PON XXI Aceh dan Sumut. Ia menekankan pada dasarnya penyelenggaraan PON memang merupakan hal yang sulit.
"Kami sadar betul bahwa pelaksanaan PON ini tidak gampang, multikompleks. Oleh karena itu, kami pun bertekad, betul-betul, insya Allah setelah satu bulan pelaksanaan PON Aceh-Sumut, kami sudah benar-benar akan bersiap dan berbenah diri," kata dia.
Baca juga: NTT dan NTB akan bahas lebih lanjut tuan rumah bersama PON 2028