Turin (ANTARA News) - Pemain Juventus, Giorgio Chiellini, dilarang main dalam tiga laga karena terlibat aksi menyikut pemain AS Roma, Minggu, sehingga kedudukannya terancam dalam tim Piala Dunia akibat kejadian jauh dari nilai sportivitas.
Aksi yang kurang terpuji itu tentu mengancam posisi Chiellini di timnas Italia.
Pengadilan disiplin Serie A dalam pernyataannya menyebutkan, Chiellini bersalah karena menyikut pemain AS Roma Miralem Pjanic ketika bola jauh dari mereka, saat Juve menang 1-0 di Stadio Olimpico, Minggu.
Tribunal menggunakan rekaman video untuk mengambil keputusan, karena insiden itu tidak terlihat oleh wasit.
Chiellini kelihatannya terancam dalam tim Piala Dunia Italia, namun harus dilihat seberapa jauh insiden itu mempengaruhi keberadaannya, hingga Selasa.
Selasa ditentukan sebagai batas waktu penentuan nama pemain untuk Piala Dunia di Brasil.
Pelatih Italia Cesare Prandelli menerapkan bahwa peraturan keras untuk menegakkan etika bertandingan para pemainnya sejak ia menangani tim itu mulai 2010. Ia mengelurkan beberapa pemain yang terlibat dalam insiden sama.
Striker Roma Mattia Destro, dilarang tampil dalam empat pertandingan karena menyiku lawannya pada April dan ia merupakan korban terakhir yang tidak ikut dalam latihan fisik dua hari timnas Italia pada April.
Prandelli mengingatkan ketika itu, "Siapa saja yang terlibat permainan kasar akan tinggal di rumah, karena saya menganggap mereka tidak sanggup menghadapi tekanan dalam Piala Dunia."
Bek tengah Chiellini merupakan pemain yang bertahan dalam tim Italia sejak Fabio Cannavaro mundur dari laga internasional pada Piala Dunia 2010. Ia dikagumi di dalam dalam luar negeri, karena semangatnya yang seperti tidak ada habisnya.
Italia berada dalam Grup D bersama Inggris, Uruguay dan Kosta Rika pada turnamen Piala Dunia di Brasil.
Posisi Chiellini terancam
13 Mei 2014 10:11 WIB
Pemain Juventus, Giorgio Chiellini dilarang main dalam tiga laga karena terlibat aksi menyikut pemain AS Roma, Minggu, (REUTERS/Max Rossi)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: