Jakarta (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan strategi untuk menciptakan kemandirian di bidang ketahanan pangan salah satunya dengan memanfaatkan lahan di perkotaan untuk pertanian (urban farming).
"Kegiatan (pertanian perkotaan) sangat penting dengan memanfaatkan lingkungan untuk bertanam, di samping menghasilkan pangan bergizi bagi keluarga, juga mampu membantu mengendalikan inflasi daerah maupun nasional," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi di Jakarta, Selasa.

Baca juga: KPKP DKI Jakarta raih predikat stan terbaik di Indotani Expo Bandung
Heru mengatakan di tengah keterbatasan lahan, warga masih bisa menanam pohon produktif maupun pohon pelindung di lahan-lahan kosong, fasilitas umum, bawah kolong jalan tol, pinggir danau, bantaran kali, lahan perkantoran, dan lain-lain.

"Kita bisa melihat dengan berbagai potensi tersebut jika dapat dimanfaatkan dengan baik, maka Provinsi Jakarta dapat lebih cepat mengatasi stunting. Kita bisa memanfaatkan dengan budidaya sayuran, buah-buahan, dan ikan," ujar Heru.

Baca juga: UI beri pelatihan hidroponik kepada pemuda Kepulauan Seribu

Dalam rangka mendukung percepatan ketersediaan pangan, serta perbaikan kualitas lingkungan dan pendapatan masyarakat, Pemprov DKI Jakarta menyelenggarakan Festival Urban Farming 2024, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Festival ini dilaksanakan selama tiga hari, pada 17-19 September 2024 di Taman Ismail Marzuki (TIM) dengan tema "Hijaukan Jakarta, Wujudkan Ketahanan Pangan".

Jenis kegiatan yang dilaksanakan, meliputi pameran, bazar UMKM, seminar, talkshow, pelatihan, bimbingan teknis, lomba, serta pelayanan gratis berupa bibit tanaman, benih ikan, kesehatan hewan dan konsultasi terkait pertanian perkotaan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, menuturkan Festival Urban Farming kali ini merupakan yang ketiga kalinya diselenggarakan.

Kegiatan ini menjadi sarana berkumpulnya para pemegang kebijakan pertanian perkotaan, baik dari dunia usaha, pemerintahan, akademisi, lembaga keuangan, praktisi, kelompok tani, maupun masyarakat.

Baca juga: Poktan di Jakbar kembali sukses panen jagung dan cabai
"Jadi, tujuannya adalah untuk sarana edukasi, komunikasi, dan promosi kegiatan-kegiatan pertanian perkotaan yang telah dilakukan oleh para pemangku kepentingan. Lalu, mengembangkan jejaring dan potensi kerja sama antarpelaku urban farming, baik dalam lingkup DKI Jakarta maupun antardaerah," kata dia.