Medan (ANTARA) - Karateka debutan asal Sumatera Utara Leica Al Humaira Lubis berhasil meraih medali emas setelah mampu mengatasi karateka-karateka nasional dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara di Universitas Negeri Medan, Deli Serdang, Selasa.

Sejak babak delapan besar, Leica harus berharapan dengan karateka unggulan Ceyco Georgia Zefanya yang mewakili DKI Jakarta. Pertandingan berjalan ketat, bahkan Leica sempat tertinggal poin dari atlet nasional tersebut.

Namun berkat dukungan tuan rumah, ia mampu keluar tekanan dan mengakhiri laga dengan poin 5-4. Pada babak semifinal Leica harus berhadapan dengan karateka Jawa Timur Monika Reswara Kartika yang juga sering berlaga di kejuaraan dunia. Leica berhasil mengalahkannya dengan poin 3-0.

Di partai puncak, ia berhasil mengalahkan karateka Jawa Barat Annisa Rizkia yang sebelumnya menjadi salah satu kandidat juara. Apalagi Annisa dapat melenggang mulus sejak babak 16 besar.

Baca juga: Karate - DKI Jakarta dan Jateng berbagi emas kata beregu

Di final, Leica berhasil mengalahkan Annisa dengan poin tipis 2-1. Keduanya bermain menunggu dan tidak seaggresif pertandingan sebelumnya. Kedua atlet silih menunggu momentum untuk mendaratkan pukulan.

"Sebenarnya di sepersekian detik saya udah kayak, udah lah udah cukup, juara dua enggak apa-apa. Tapi karena sorakan dari suporter, dalam hati seperti saya tidak boleh kalah di rumah saya sendiri," kata Leica.

Saat dinobatkan menjadi pemenang, ia juga menangis bahagia karena berbagai ujian yang mengelilinginya sejak persiapan menuju PON XXI.

Baca juga: Karateka Huggies Yustisio raih medali emas pertama dari PON perdana

Awalnya, dia tidak masuk dalam atlet Pelatda karena tersisih oleh karateka Sumut lain. Namun pada 2023, ia dipanggil lagi untuk mengikuti seleksi dan bisa masuk daftar atlet yang dibawa untuk babak kualifikasi PON.

"Jadi kurang lebih persiapan saya sekitar satu tahun. Kakak-kakak yang lain udah duluan persiapan," kata dia.

Disinggung mengenai lawa terberat, Leica mengaku lawan Ceyco menjadi yang paling mendebarkan. Karena bukan hanya teknik tetapi melawan mental diri sendiri.

"Kejurnas kemarin saya juga pernah ketemu sama Kak Ceyco. Saya kalah dengan skor 6-3 dan kebetulan di PON ini saya main pertama sama Kak Ceyco. Awalnya wah gak bisa ini, gak bisa, tapi untungnya orang-orang sekitar tetap percaya sama saya," kata dia.

Baca juga: Karate - Ahmad Zigi akhiri penantian emas Kata Perorangan Putra di PON

Baca juga: Karate - Krisda Putri Aprilia pertahankan medali emas kata perorangan putri